Jakarta,REDAKSI17.COM – Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah tinggal menghitung hari. Pada hari raya tersebut, umat Muslim yang mampu akan melaksanakan ibadah kurban untuk selanjutnya diberikan kepada yang tersebut yang membutuhkan.
Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), ibadah kurban memiliki hukum sunnah muakad atau sunnah yang digunakan dimaksud dikuatkan. Bagi umat Islam yang digunakan digunakan mampu, mengurbankan satu ekor sapi akan tambahan lanjut baik jika dibandingkan dengan satu ekor kambing.
Perayaan kurban didasari oleh tragedi penyembelihan Nabi Ibrahim kepada anaknya Nabi Ismail. Kala itu, Ibrahim mendapat mimpi atau wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih Ismail. Hal ini tertuang dalam Surat As-Saffat ayat 102.
“Ibrahim berkata: Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu?”
Dalam situasi seperti ini suasana kebatinan Ibrahim tentu bergejolak. Sebab, Ismail adalah anak sematawayang Ibrahim dengan Siti Hajar. Apalagi, untuk mendapat Ismail, Ibrahim harus menunggu lama hingga dirinya berusia tua.
Alhasil, perintah Allah SWT itu cukup menggetarkan hati Ibrahim. Pada titik ini dia harus memilih apakah menuruti perintah Tuhan atau tidak. Saat mendengar ucapan ayahnya itu, Ismail bukannya menolak, tapi malah mempersilahkan.
Dalam surat As-Saffat ayat 102, Ismail menjawab:
“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang mana mana diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang dimaksud mana sabar,”
Setelah jawaban itu, maka kita akan tahu bagaimana cerita selanjutnya: Nabi Ibrahim benar-benar menyembelih Ismail. Akan tetapi, saat pisau hendak menyentuh Ismail, turun firman Allah yang mana meminta-minta Ibrahim menggantikan Ismail dengan seekor domba.
Peristiwa penyembelihan ini kemudian menjadi awal mula ibadah kurban yang tersebut dimaksud diperingati sebagai Iduladha dalam Islam. Salah satu hal menarik dari kisah hal itu adalah kenapa Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba. Atau kenapa harus domba yang dimaksud diberi untuk menarik Ismail?
Untuk menjawab ini kita perlu melihatnya berdasarkan perspektif sejarah. Domba atau kambing merupakan hewan yang dimaksud digunakan sering dibudidayakan dalam dalam Timur Tengah. Ini dapat terjadi lantaran hewan yang disebut mudah digembalakan di area area iklim Timur Tengah.
Akibatnya, domba sangat familiar dengan kehidupan rakyat Timur Tengah. Kepemilikan atas ternak domba bahkan menjadi simbol kekayaan masyarakat. Banyak kelompok-kelompok warga miliki peternakan domba juga melakukan penggembalaan.
Salah satu penggembala paling terkenal adalah pemuda bernama Muhammad yang tersebut dimaksud kelak menjadi nabi terakhir. Dalam Muhammad Sang Nabi: Sebuah Biografi Kritis (2011), Muhammad awalnya menjalani pekerjaan sebagai penggembala kambing. Pekerjaan ini dibutuhkan lantaran para pemilik kambing butuh penggembala agar hewan ternak mereka dapat memperoleh rumput dengan teratur.
Selain itu, dikutip dari berbagai sumber popularitas domba ini makin meningkat tatkala berbagai ajaran keagamaan yang mana digunakan tumbuh dalam tempat Timur Tengah melarang pengikutnya mengonsumsi daging babi. Atas larangan ini, dia menyantap daging domba serta juga menyebabkan olahan darinya.
Beranjak dari alasan sejarah ini menjadi wajar apabila Nabi Ibrahim mendapat kambing untuk sebagai pengganti atas penyembelihan anaknya, Ismail. Sebab kambing atau domba menjadi hewan paling mudah ditemukan pada Timur Tengah.
