Home / Nasional / Israel Siap Serang Kota Terakhir Tempat Warga Gaza Berlindung

Israel Siap Serang Kota Terakhir Tempat Warga Gaza Berlindung

Alert! Israel Siap Serang Kota Terakhir Tempat Warga Gaza Berlindung

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pasukan Israel pada bersiap untuk melakukan serangan darat terhadap Hamas pada tempat kota Rafah di tempat dalam Gaza selatan, tempat ratusan ribu orang yang mana digunakan mengungsi akibat kekerasan dalam wilayah utara terjebak dalam kondisi yang dimaksud mana menyedihkan.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan militer sudah pernah diberitahu untuk menghasilkan rencana mengevakuasi warga sipil, namun badan-badan bantuan memperingatkan bahwa serangan militer dalam daerah padat penduduk dapat mengakibatkan kematian beberapa besar orang tak bersalah.

“Ada rasa cemas yang dimaksud yang disebut semakin besar, kepanikan yang hal itu semakin besar di area tempat Rafah sebab pada dasarnya rakyat bukan tahu ke mana harus pergi,” kata Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina, UNRWA, dilansir Reuters, Sabtu (10/2/2023).

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis bahwa tanggapan Israel terhadap serangan militan Hamas pada 7 Oktober adalah “berlebihan” lalu juga Washington mengatakan pihaknya tak akan memperkuat operasi militer apa pun yang digunakan itu dijalankan di tempat tempat Rafah tanpa mempertimbangkan kepentingan warga sipil.

Lebih dari satu jt orang yang mana mana mengungsi ke arah selatan akibat pemboman Israel selama empat bulan pada tempat Gaza berkumpul pada Rafah kemudian daerah sekitarnya pada dalam perbatasan wilayah pesisir dengan Mesir, yang dimaksud dimaksud sudah pernah memperkuat perbatasan tersebut, dikarenakan takut akan terjadinya eksodus.

Kantor Netanyahu mengatakan empat batalyon Hamas berada di tempat tempat Rafah juga Israel tiada dapat mencapai tujuannya untuk melenyapkan militan Islam itu sementara merek tetap berada dalam sana. Warga sipil harus dievakuasi dari zona pertempuran, katanya.

Oleh dikarenakan itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah memerintahkan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) juga lembaga keamanan untuk menyerahkan kepada Kabinet rencana gabungan untuk mengevakuasi penduduk juga menghancurkan batalion.

Pernyataan itu dikeluarkan dua hari setelah Netanyahu menolak proposal gencatan senjata Hamas yang digunakan juga mempertimbangkan pembebasan sandera yang dimaksud ditahan oleh kelompok militan Palestina, tak memberikan rincian lebih tinggi besar lanjut.

Respons Palestina

Kepresidenan Palestina mengatakan apa yang digunakan hal itu digambarkannya sebagai rencana Netanyahu untuk melakukan eskalasi militer pada Rafah bertujuan untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka.

“Mengambil langkah ini mengancam keamanan serta juga perdamaian dalam dalam kawasan serta dunia. Tindakan ini melanggar semua garis merah,” kata kantor Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina yang dimaksud menerapkan pemerintahan mandiri parsial pada Tepi Barat yang digunakan itu diduduki Israel.

Seorang pejabat Israel yang mana menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa Israel akan mencoba mengorganisir orang-orang pada Rafah, yang mana mana sebagian besar melarikan diri dari utara, untuk dipindahkan kembali ke utara di tempat dalam Gaza sebelum operasi militer apapun pada sana.

Pasukan Israel sudah pernah lama mengalihkan serangan merekan itu ke arah selatan menuju Rafah setelah awalnya menyerbu Gaza utara sebagai respons terhadap serangan 7 Oktober dalam area Israel selatan oleh kelompok bersenjata Hamas yang mana dimaksud menguasai jalur pantai tersebut.

Para dokter dan juga juga pekerja bantuan pada tempat Rafah berjuang untuk memberikan bantuan bahkan bantuan dasar kepada merekan yang digunakan digunakan berlindung pada area sana, banyak dari merekan yang dimaksud terkurung di area tempat pagar perbatasan dengan Mesir juga tinggal di dalam tempat tenda-tenda darurat.

“Perang bukan boleh dibiarkan dalam kamp pengungsi raksasa,” kata Jan Egeland, Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, memperingatkan akan terjadinya “pertumpahan darah” jika operasi Israel diperluas dalam sana.

Dalam sebuah unggahan pada area media digital media sosial X, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan serangan Israel terhadap Rafah akan menempatkan nyawa warga Palestina juga warga negara asing, termasuk warga Kanada “dalam bahaya besar” lalu menghambat pengiriman bantuan penting.

Jumlah Korban

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 27.947 warga Palestina dipastikan tewas dalam konflik tersebut, 107 dalam antaranya dalam 24 jam sebelumnya, kemudian 67.459 orang terluka.

Dikatakan bahwa masih banyak lagi yang digunakan mungkin terkubur dalam tempat bawah reruntuhan akibat serangan Israel sejak militan Hamas membunuh 1.200 orang kemudian menyandera 253 orang dalam serangan 7 Oktober, menurut penghitungan Israel.

Hampir satu dari 10 warga Gaza yang digunakan yang disebut berusia balita saat ini mengalami kekurangan gizi akut, menurut data awal PBB dari pengukuran lengan yang digunakan hal tersebut menunjukkan penurunan kondisi fisik.

Badan amal ActionAid mengatakan beberapa warga Gaza bahkan terpaksa makan rumput.

“Setiap orang pada Gaza sekarang kelaparan, kemudian orang-orang cuma mendapat 1,5 hingga 2 liter air yang dimaksud tidaklah aman setiap hari untuk memenuhi semua kebutuhan mereka,” katanya.

Beberapa jam sebelum pernyataan Netanyahu, pesawat tempur Israel melancarkan serangan baru yang digunakan digunakan menurut pejabat kesehatan Palestina sedikitnya 15 orang tewas, delapan di area dalam antaranya pada tempat kawasan Rafah.

“Kami sedang tidur di area dalam dalam dan, ketika serangan terjadi, kami terlempar ke luar. Setelah itu, ada roket lain yang tersebut mana menghantam,” kata Mohammed al-Nahal, individu lansia Palestina yang dimaksud yang disebut berdiri di dalam tempat samping puing-puing bangunan yang dimaksud dimaksud terkena serangan.

“Ini menghancurkan seluruh rumah. Putri saya terbunuh. Putri saya, suaminya, putranya, semuanya menjadi martir.”

Biden ‘Semprot’ Israel

Militer Israel mengatakan pasukannya sudah pernah beraksi di area tempat wilayah Khan Younis lalu dalam Gaza utara juga tengah untuk menghilangkan sel-sel militan serta menghancurkan infrastruktur militan.

Mereka mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk menghindari jatuhnya korban sipil serta menuduh militan Hamas bersembunyi di tempat dalam antara warga sipil, termasuk pada tempat sekolah, tempat penampungan lalu rumah sakit. Hamas membantah melakukan hal tersebut.

Biden mengatakan pada Kamis bahwa dia sudah pernah menyokong kesepakatan untuk menghentikan pertempuran guna memungkinkan pembebasan sandera, meningkatkan total total bantuan kemanusiaan yang digunakan digunakan menjangkau warga sipil Palestina, kemudian menormalisasi hubungan antara Israel serta Arab Saudi.

Hamas pekan ini mengusulkan gencatan senjata selama 4,5 bulan, yang tersebut hal tersebut mana selama itu sandera yang digunakan tersisa akan dibebaskan, Israel akan menarik pasukannya, lalu kesepakatan akan dicapai untuk mengakhiri perang.

Netanyahu mengatakan persyaratan yang dimaksud diajukan Hamas, yang tersebut diajukan sebagai tanggapan terhadap proposal yang dimaksud dibuat oleh kepala mata-mata AS kemudian Israel bersama Qatar lalu juga Mesir, adalah sebuah “khayalan” kemudian ia berjanji akan terus memperjuangkannya.

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters pada Jumat bahwa delegasi dari kelompok yang tersebut disebut telah terjadi terjadi menyelesaikan pembicaraan dengan mediator pada area Kairo juga sekarang menunggu tanggapan resmi Israel terhadap usulan tersebut.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *