Home / Ekobis / Ambil KPR Kayak Bebi Romeo dan Meisya? Lakukan Ini Biar Gak Miskin

Ambil KPR Kayak Bebi Romeo dan Meisya? Lakukan Ini Biar Gak Miskin

Ambil KPR Kayak Bebi Romeo kemudian Meisya? Lakukan Ini Biar Gak Miskin

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Belum lama ini Meisya Siregar memposting foto bersama suaminya, Bebi Romeo, juga menunjukkan sertifikat rumahnya yang dimaksud itu lunas dari cicilan KPR setelah usia merek menginjak kepala empat. Pelajaran yang digunakan mana dapat diambil dari perjalanan mereka itu dalam membeli rumah, adalah pentingnya komitmen jangka panjang dalam KPR.

Seperti diketahui, tarif rumah memang tak diskon kemudian terus mengalami kenaikan lantaran tingginya permintaan. KPR sendiri adalah infrastruktur pembiayaan yang tersebut diberikan bank atau lembaga penyalur kredit guna memudahkan masyarakat dalam membeli rumah.

Namun beban bunga KPR tentu tiada ada sedikit, juga pada akhirnya seseorang dapat sekadar menebus rumah impian merekan di area tempat biaya dua kali lipat dari nilai aslinya. Oleh dikarenakan itu ketika Anda memutuskan untuk mengambil KPR, Anda harus mempunyai komitmen yang dimaksud mana kuat lantaran utang yang Anda ambil adalah utang jangka panjang.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) sudah pernah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25% pada April 2024. Suku bunga Deposit Facility naik ke posisi 5,50% lalu Lending Facility sebesar 7%.

Kenaikan suku bunga acuan yang digunakan disebut akan berdampak pada suku bunga deposito kemudian kredit perbankan. Termasuk pada antaranya adalah pada kredit pemilikan rumah (KPR).

Bila Anda memang ingin mengambil KPR untuk membeli hunian, lakukanlah beberapa hal pada bawah ini.

Jangan ambil tenor terlalu panjang & pertimbangkan pelunasan sebagian

Meisya sebelumnya bercerita bahwa utang KPR mereka ternyata lunas di tempat dalam saat merek berusia 45 tahun. Tidak ada yang dimaksud salah dari hal ini, sebab kendati tenornya cukup lama namun merekan mampu mempunyai hidup dengan kualitas yang dimaksud mana baik.

Namun kondisi keuangan setiap orang tentu berbeda, juga utang tetaplah utang. Semakin panjang tenor utang yang digunakan hal tersebut harus dibayar, semakin lama seseorang akan menanggung beban finansial.

Tenor yang dimaksud digunakan terlalu panjang memang sanggup meringankan cicilan, namun hal itu juga berdampak pada beban bunga yang digunakan tinggi. Ada baiknya untuk memilih tenor maksimal di tempat tempat 10 tahun saja, lalu tak ada salahnya pula untuk menabung uang muka jauh-jauh hari.

Seiring dengan berjalannya waktu, lakukan pelunasan sebagian jika Anda menerima THR atau bonus dari tempat kerja. Tujuan dari pelunasan sebagian adalah mengurangi cicilan sekaligus beban bunga.

Pastikan Anda tetap “gajian” & punya uang

Sangatlah penting untuk berjaga-jaga atas risiko itu dengan menjaga penghasilan Anda lantaran Anda mempunyai kewajiban utang jangka panjang.

Di satu sisi, kita tidaklah akan pernah tahu, seperti apa risiko profesi kemudian industri yang mana sanggup jadi menerpa Anda dalam jangka panjang. Bisa belaka Anda terkena PHK atau hambatan finansial yang dimaksud hal itu menciptakan Anda kehilangan penghasilan.

Milikilah pula dana darurat untuk mengantisipasi risiko tersebut. Karena dengan memiliki tabungan dana darurat, Anda akan tetap bisa saja cuma membayar cicilan serta bertahan hidup dikala penghasilan hilang.

Jika dana darurat menipis, pertimbangkan pula untuk jual beberapa total aset guna Anda demi dana segar.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *