Jakarta,REDAKSI17.COM – Amerika Serikat ingin menghapus jejak perusahaan China seperti Huawei dan ZTE dari jaringan internetnya. Namun, proyek yang digunakan yang disebut diklaim penting untuk keamanan nasional ini kehabisan anggaran.
Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) menyatakan perusahaan telekomunikasi penerima subsidi, yang tersebut mencapai 40 persen dari seluruh operator seluler dalam AS, membutuhkan dana tambahan untuk mencabut juga mengganti seluruh perangkat telekomunikasi buatan Huawei dan ZTE di jaringan mereka.
Proyek penggantian perangkat Huawei dan ZTE tersebut diperkirakan membutuhkan dana US$ 4,98 miliar. Namun, perwakilan rakyat dalam dalam Kongres AS cuma memberikan anggaran US$ 1,9 miliar.
Ketua FCC Jessica Rosenworcel telah menghubungi Kongres untuk meminta anggaran tambahan. Tanpa tambahan anggaran, sebagian operator seluler di area tempat AS harus menyembunyikan jaringan internet mereka.
Pada Oktober 2023, Presiden Joe Biden sempat memohonkan tambahan anggaran US$ 3,1 miliar. Namun, permintaan hal itu tidaklah digubris oleh Kongres.
Proses “cabut kemudian ganti” pada dalam AS telah terjadi dijalani berlangsung sejak 2019. FCC mewajibkan semua perusahaan telekomunikasi yang mana mendapatkan subsidi pemerintah untuk mengganti semua perangkat buatan China di dalam tempat jaringan mereka.
FCC menyediakan dana subsidi untuk perusahaan yang digunakan melayani kurang dari 2 jt pelanggan. Dana itu digunakan untuk menggantikan 39,5 persen dari biaya penggantian perangkat. Setelah menerima dana dari pemerintah, operator seluler diberikan tenggat untuk mencabut, mengganti, lalu membuang semua peralatan buatan Huawei dan ZTE sebelum Februari 2025.
Sebagian besar dari perusahaan telekomunikasi penerima subsidi pemerintah AS beroperasi pada wilayah pelosok serta satu-satunya penyedia jaringan internet di dalam dalam area tersebut.