Jakarta,REDAKSI17.COM – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengaku mempertimbangkan masuk Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di .
“Saya masih menunggu. Kalau seandainya memang mendapat penugasan itu ya akan saya pertimbangkan. Karena bagi saya ini seperti sesuatu berulang setiap lima tahun, 2009, 2014, 2019,” kata Andi di tempat area Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).
Andi menegaskan PDIP menjadi pilihan politiknya. Ia mengaku selalu mengikuti arah kebijakan PDIP terutama terkait kontestasi politik lima tahunan.
Mantan Sekretaris Kabinet itu menyampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah memberi arahan untuk tetap berada dalam area barisannya. Arahan itu disampaikan Megawati ketika Andi bergabung menjadi Tim 11 yang tersebut dimaksud membantu Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2014.
“Itu bukan pilihan kebijakan pemerintah yang digunakan sulit buat saya, sebab garis urusan kebijakan pemerintah kami tetap merah kemudian tetap dengan PDIP. Yang pasti secara urusan kebijakan pemerintah saya ini merah,” ujarnya.
Andi mengatakan akan berkomunikasi dengan Presiden Jokowi jika namanya masuk dalam TPN Ganjar Pranowo.
Andi mengaku diminta untuk hadir dalam rapat TPN Ganjar Pranowo hari ini guna menjabarkan konsep kebijakan pemerintah 5.0 yang digunakan berkaitan dengan kampanye di area tempat Pilpres 2024.
“Pada dasarnya kita sudah harus holistik menggabungkan antara gerak kinetik, gerak virtual juga keberadaan artificial intelligence,” jelasnya.
Sebelumnya, Andi Widjajanto masuk dalam bursa anggota TPN Ganjar Pranowo. Ia disebut-sebut akan bergabung dengan sebagian nama lain yang tersebut dimaksud sudah bergabung dengan tim sukses Ganjar.
Beberapa nama yang mana itu sudah resmi diumumkan adalah Arsjad Rasjid, Andika Perkasa, Gatot Eddy Pramono, kemudian juga Tuan Guru Bajang Zainul Majdi.
Andi Widjajanto adalah orang Jokowi sejak lama. Ia pernah menjadi Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) setelah Pilpres 2014.
Andi menjabat Sekretaris Kabinet sejak 3 November 2014 hingga 12 Agustus 2015. Ia juga pernah menjadi Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan pada 2016.
Red