JAKARTA,REDAKSI17.COM – Meski namanya tak masuk dalam daftar pengajuan Bacagub DKI Jakarta oleh PKS DKI Jakarta, namun sosok Anies Baswedan tetap berpeluang diusung DPP PKS.
Soalnya Anies pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta selama lima tahun (2017-2022) dan memiliki ragam warisan atau legacy.
Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, sosok Anies memiliki rekam jejak yang baik di Jakarta. Bahkan figurnya juga cukup disenangi masyarakat berdasarkan survei yang ada beberapa waktu lalu.
“Kami kan melihat bahwa beliau juga sudah punya legacy ya, track record yang baik di Jakarta. Berdasarkan survei kemarin kan kita lihat juga tuh, kan semua masyarakat puas akan kinerja beliau,” kata Aziz pada Rabu (17/4/2024).
Karena itulah, kata Aziz, tidak menutup kemungkinan nama Anies juga dicalonkan dari kategori eksternal PKS. Meski demikian, ucap dia, saat ini PKS masih membahas sosok Bacagub DKI Jakarta dari skala internal partai terlebih dahulu.
“Ya kami terbuka, karena keputusannya kan bukan di DPW ya tapi keputusannya di DPP, karena sekarang ini masih internal dulu ya kami usulkan dari internal. Tapi kalau misalkan terbuka opsi untuk eksternal juga, kami akan usulkan dari eksternal termasuk Pak Anies misalnya,” jelas Aziz.
Menurut dia, sebetulnya PKS masih fokus mengawal paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Terlebih pengumuman hasil sengketa Pilpres itu akan diputuskan dan disampaikan Majelis Hakim MK pada Senin (22/4/2024) mendatang.
Karena itulah, kata dia, PKS DKI Jakarta belum terlalu mau mendorong nama Anies dalam ajang Pilkada Jakarta.
Dia khawatir, penyebutan nama Anies dalam radar Bacagub DKI Jakarta mengartikan, bahwa paslon 01 kalah dalam gugatan Pilpres 2024.
“Kalau kita bicara Pilgub DKI ini seolah-olah kan sudah yakin kalah dan sebagainya gitu ya. Kami tidak ingin begitu, kami ingin ini diperjuangkan dulu maksimal di MK,” ucap anggota DPRD DKI Jakarta ini.
“Setelah keputusan MK baru kita liat bagaimana keputusannya, barulah kami urusin untuk Gubernur Jakarta, karena kan masih panjang waktunya. Jadi kami masih optimis mendorong beliau untuk bisa menang di MK,” lanjutnya.
Hingga kini, belum ada pembicaraan khusus terkait Bacagub DKI Jakarta antara PKS DKI dengan Anies Baswedan.
Apalagi PKS merasa harus berkoalisi dengan partai lain, mengingat perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta pada Pileg 2024 hanya 18 orang, bukan 22 orang.
“Kami cuma mendapatkan 18 kursi, belum cukup untuk mengusung bulat gitu ya, jadi harus koalisi dengan partai lain. Nah ini kami harus mempertimbangkan suara dari partai yang akan kami berkoalisi dengannya, kan kami harus pertimbangkan juga. Jadi kami harus duduk bareng dengan partai-partai koalisi yang ingin mengusung, nah kira-kira siapa nih calonnya,” tutup Aziz.
Diberitakan sebelumnya DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi DKI Jakarta mengusulkan tiga nama kader untuk bakal calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta pada November 2024 mendatang.
Ketiga nama itu dianggap memiliki kans sebagai kepala daerah karena dilihat dari elektabilitas dan rekam jejak di pemerintahan.
Sekretaris DPW PKS Provinsi DKI Jakarta Abdul Aziz menyatakan, kesiapannya untuk menyongsong Pilkada DKI Jakarta. Meski tiga nama itu sudah disodorkan, akan tetapi keputusan ada di DPP PKS.
“Secara resmi kan belum, resminya harus keluar dari DPP nanti. Ya ada Wakil Ketua DPRD Pak Khoirudin, Pak Mardani Ali Sera (Anggota DPR) dan mantan Presiden PKS Pak Sohibul Iman (mantan Wakil Ketua DPR 2013-2014),” kata Aziz pada Rabu (17/4/2024).
Aziz mengaku, sampai sekarang belum mengetahui apakah nama-nama tersebut disetujui DPP atau tidak. Nantinya DPP akan membahas itu ditingkat Majelis Syuro PKS.
“DPP juga ngga sembarangan memutuskan, masih ada mekanisme dulu gitu ya, mungkin dilihat track record (rekam jejak), dan sebagainya begitu. Nanti rapat khusus untuk membahas Pilkada, salah satunya ya DKI,” ucap anggota DPRD DKI Jakarta ini.
Dari ketiga nama itu, sosok Mardani Ali Sera dianggap paling menonjol. Selain memiliki rekam jejak yang sangat baik di DPR RI, namanya juga dikenal masyarakat Jakarta.
“Kan beliau secara elektabilitas dan dikenal masyarakat lah gitu ya lebih besar. Kemarin juga meraih suara yang cukup besar sebagai (caleg) DPR RI gitu ya mencapai 175.000 (suara),” katanya.