Dalam survei yang digelar pada 27 Oktober sampai 1 November 2023, tercatat Anies – Cak Imin mendapatkan 39,2 persen pernyataan dalam DKI Jakarta. Raihan ini menimbulkan Anies sebagai penguasa dukungan warga Jakarta.
Di posisi kedua iikuti oleh Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan 29,8 persen. Sementara di tempat posisi terakhir diisi oleh Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan raihan 17,2 persen.
Jumlah dukungan Anies – Cak Imin pada Jakarta ini mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Pada 16-20 Oktober 2023 saat cawapres belum diumumkan, Anies mendapatkan dukungan sebanyak 51,5 persen suara.
Prabowo juga mengalami penurunan pengumuman dibandingkan periode sebelumnya dari 35,5 persen menjadi 29,8 persen. Namun, secara umum tren elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan.
Sementara itu, Ganjar mengalami kenaikan jumlah total pendukung dibandingkan periode sebelumnya. Dari 14 persen merangkak menuju 17,2 persen. Namun secara umum tren elektabilitas Ganjar mengalami penurunan.
“DKI Jakarta, Anies unggul tapi memiliki kecenderungan menurun, Prabowo secara umum trennya menguat kemudian Ganjar terpencil tertinggal sepanjang Oktober,” demikian isi dalam rilis Indikator, Kamis (16/11/2023).
Merujuk pada survei skala nasional, elektabilitas Anies Baswedan tanpa Cak Imin sebesar 23,7 persen. Perolehan elektabilitas ini paling rendah dibandingkan dua rival Anies lainnya.
Sementara itu, Prabowo Subianto tanpa Gibran mendapatkan dukungan tertinggi sebesar 40,6 persen. Di sisi lain, Ganjar Pranowo tanpa Mahfud MD memperoleh 27,8 persen.
Dalam skema berpasangan, posisi pertama diisi oleh Prabowo – Gibran yang mana mendapatkan dukungan sebanyak 39,7 persen, Ganjar – Mahfud sebanyak 30 persen juga Anies – Cak Imin sebanyak 24,4 persen.
Sebagai informasi, Survei Indokator periode 27 Oktober sampai 1 November 2023 ini diimplementasikan dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini melibatkan sebanyak 1.220 orang yang digunakan berasal dari 34 provinsi dalam Indonesia. Adapun toleransi kesalahan sekitar +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.