Jazilul justru merasa heran dengan pelaporan tersebut. Namun begitu, ia tetap mempersilakan setiap pihak melapor ke Bawaslu.
“Ya silakan saja. Tapi apa sih yang tersebut ini substansinya? Hak melaporkan silakan saja,” kata Jazilul saat ditemui di dalam Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023).
Selain itu, Asistan Coach Timnas AMIN ini juga merasa heran terhadap pihak pelapor yang dimaksud seolah-seolah terbawa perasaan atau baper atas ucapan Anies saat berkampanye.
Menurutnya jika memang pelapor merasa tersinggung lantaran Anies menyinggung persoalan tak ada meja saat debat capres, maka Anies sendiri, kata Jazilul, bisa-bisa semata ikut-ikutan menggebrak meja.
“Kenapa baper, kenapa baper ya. Kok tersinggung gara-gara meja, kan bisa jadi jadi kalau ada meja Pak Anies bisa jadi gebrak-gebrak,” ucap Jazilul.
“Maksud saya yang dimaksud mana yang mau dilaporin. Maksud saya jangan baper lah. Jangan baper urusan meja jangan cuma satu orang yang bisa saja gebrak meja, semua orang bisa jadi gebrak meja,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok yang tersebut tergabung dalam Advokat Pengawal Demokrasi (APD) melaporkan Anies ke Bawaslu.
Perwakilan APD, Yayan menyebut pihaknya menilai Anies menyindir Prabowo saat bertemu para ulama di area Jambi dalam rangkaian kampanyenya.
“Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyindir capres nomor urut 2 yang menurutnya emosional saat debat perdana Pilpres 2024 di dalam Kantor KPU, Jakarta,” kata Yayan dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).
![Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) bersalaman dengan Capres nomor urut satu Anies Baswran (kanan) saat debat perdana Calon Presiden serta Calon Wakil Presiden di dalam gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/12/43504-debat-capres-perdana-debat-perdana-capres-prabowo-subianto-anies-baswedan.jpg)
“Awalnya Anies menanyakan kepada para ulama yang digunakan hadir apakah menonton Debat Perdana Capres. ‘Kebetulan dua hari yang digunakan lalu debatnya persoalan hukum. Ikut ndak lihat debat kemarin? Nobar. Emang sepak bola? Untung enggak ada meja di dalam situ,’ katanya yang mana disambut tawa para ulama yang dimaksud hadir,” tambah dia mengutip pernyataan Anies.
Untuk itu, APD menilai Anies sudah menjadikan calon presiden lainnya sebagai komponen tertawa sehingga Anies dianggap tidak ada beretika.
“Terhadap perbuatan Anies dimaksud tentu semata tidaklah dapat dibenarkan, sebab bukan beretika bahkan merupakan pelanggaran atas larangan kampanye sebagaimana yang tersebut sudah pernah ditetapkan pada dalam ketentuan dan juga aturan hukum mengenai pemilu,” tutur Yayan.