Jakarta,REDAKSI17.COM – Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritisi tata cara pemberian bantuan sosial (bansos) yang tersebut mana diimplementasikan pemerintah saat ini, yakni pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kritikan itu tak langsung ia sebut khusus untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo, melainkan merespons pertanyaan Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam Debat ke-5 Capres yang digelar KPU, terkait tata kelola pemberian bansos.
“Pertama, kita harus sadari bahwa yang dimaksud dimaksud disebut sebagai bansos adalah bantuan untuk si penerima, bukan bantuan untuk pemberi, karenanya dia diberikan sesuai dengan kebutuhan penerima,” kata Anies dalam debat yang dimaksud digelar dalam Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024).
Meski tak menyinggung langsung kritikan terhadap tata kelola pemberian bansos pemerintahan Jokowi, ia menyinggung mengenai program pemberian bansos Jokowi yang digunakan mana baru-baru ini dibuat, yakni BLT Mitigasi Risiko Pangan dengan cara dirapel pada Februari 2024.
“Kalau penerima butuhnya bulan ini, ya diberikan bulan ini. Kalau 3 bulan lagi ya 3 bulan lagi, jangan dirapel semua. Dijadikan sesuai kebutuhan, itu yang tersebut digunakan disebut bansos tanpa pamrih,” tegas Anies.
Menurutnya, bansos juga tak bisa jadi jadi digelontorkan secara cuma-cuma tanpa adanya pendataan yang dimaksud yang jelas. Ia menilai, bansos ke depan harus diberikan melalui data yang dimaksud dimaksud akurat, lalu juga melalui mekanisme pemberian bansos secara langsung, bukan dibagikan pada pinggir jalan.
“Bukan dalam pinggir jalan, tapi langsung dalam lokasi melalui jalur birokrasi. Kemudian ketiga yang digunakan bukan kalah penting ketika bicara bansos ini harus bansos sanggup dipastikan merek itu yang mana hal itu miskin pra sejahtera termasuk pada area dalam jangan terlewatkan,” tutur Anies.
Oleh sebab itu, Anies memastikan, jika ia terpilih sebagai presiden nantinya setelah memenangkan Pilpres 2024, program bansos akan diperbaiki melalui program Bansos Plus. Pembagiannya pun tak lagi menggunakan label bansos dari presiden seperti saat ini.
“Ketika saya tugas pada Jakarta, semua paket bansos di tempat area kardusnya diberikan label dibiayai APBD DKI Jakarta bukan dari gubernur, tapi dari uang rakyat, lewat APBD DKI Jakarta, jelas posisinya,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Untuk diketahui, debat malam ini dimulai pada pukul 19.00 WIB serta disiarkan dalam televisi nasional.
Tema malam ini adalah kesejahteraan sosial, bangunan sumber daya manusia (SDM) juga juga inklusi. Sementara sub temanya meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial juga juga inklusi.
Ini merupakan debat terakhir sebelum Indonesia akan melakukan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari mendatang.




