Jakarta,REDAKSI17.COM – Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menegaskan program perlindungan terhadap perempuan harus mencakup persoalan kesejahteraan. Hal ini dipaparkannya dalam Debat Capres Putaran Kelima, malam ini, Minggu (4/2/2024).
Adapun, kesejahteraan yang dimaksud dimaksud disoroti Anies termasuk kesetaraan upah antara perempuan lalu laki-laki yang mana mana masih jomplang.
“Ketiga kesejahteraan perempuan harus punya upah setara dengan laki-laki,” katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa persentase kesenjangan upah menurut jenis kelamin(gender wage gap)di Indonesia sebesar 22,09% pada 2022. Angka ini meningkat 1,7% poin dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 20,39%.
Kesenjangan upah terjadi ketika ada dua orang dalam satu perusahaan yang digunakan dimaksud melakukan pekerjaan yang digunakan digunakan serupa pada tingkat kualifikasi/jabatan yang tersebut hal tersebut mirip akan tetapi dibayar tak sama. Situasi kesenjangan upah seperti ini adalah illegal serta dianggap diskriminatif.
Kesenjangan upah riil antara buruh laki-laki lalu perempuan yang mana disebut dapat disebabkan oleh perbedaan faktor- faktor karakteristik(explained)seperti umur, pendidikan, pelatihan, masa kerja, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, serta dapat disebabkan oleh perbedaan yang digunakan dimaksud muncul oleh sebab itu pengaruh faktor-faktor yang mana digunakan tiada ada teramati.
Berdasarkan data pada atas sebenarnya sejak tahun 2019 kesenjangan mulai mengalami penurunan hingga tahun 2021. Namun, sayangnya dalam tahun 2022 ini kembali naik angkanya bahkan menjadi yang tersebut dimaksud tertinggi sejak 2020.
Data BPS juga menyebutkan bahwa rata-rata upah buruh laki-laki 22,09% tambahan tinggi dibandingkan buruh perempuan. Secara rinci, upah buruh laki-laki sebesar Rp3,33 juta, sementara buruh perempuan meraih penghasilan senilai Rp2,59 juta.