Jakarta,REDAKSI17.COM – Program pengembangan yang mana saat ini digencarkan oleh pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) rupanya menjadi perhatian para pemimpin selanjutnya. Mulai dari calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, hingga Ganjar Pranowo setuju melanjutkan program tersebut.
Anies misalnya, menegaskan akan melanjutkan program pengembangan apabila nantinya terpilih menjadi Presiden. Langkah ini diharapkan dapat membuka jutaan lapangan pekerjaan hingga lima tahun ke depan.
Namun, program pengolahan lanjutan yang tersebut dimaksud akan digenjot bukan ada belaka semata sebatas pada pengembangan yang digunakan saat ini berjalan. Melainkan pengembangan yang digunakan dimaksud akan mengarah pada industrialisasi.
Semula, Anies menyebut bahwa langkah utama yang digunakan yang disebut akan dilaksanakan adalah membangun pusat perekonomian kota kecil juga juga menengah. Kedua yakni keseriusan untuk mengembangkan UMKM menjadi bagian mata rantai pasok industri korporasi.
“Ketiga pengolahan lanjutan sambil dorong industrialisasi. Mudah-mudahan menciptakan lapangan pekerjaan minimal 15 jt dalam periode lima tahun,” ujar Anies dalam Sarasehan 100 Ekonom 2023 yang tersebut mana diselenggarakan oleh Indef serta CNBC Indonesia, dikutip Kamis (9/11/2023).
Senada, Prabowo juga menyatakan akan datang melanjutkan program pengembangan komoditas tambang apabila terpilih menjadi presiden. Hal ini berkaca pada nilai ekspor barang nikel dari hasil diversifikasi yang dimaksud sudah pernah melonjak signifikan.
Menurut Prabowo kebijakan Jokowi untuk menyokong pengolahan lanjutan sudah tepat kemudian juga wajib dilanjutkan. Terbukti, nilai ekspor produk-produk nikel sepanjang 2022 sudah mencapai US$ 33 miliar.
Angka hal itu mengalami peningkatan 1000% dari nilai ekspor nikel mentah pada tahun 2017. Adapun ekspor nikel berbentuk bijih pada periode yang tersebut hanya saja hanya sekitar US$ 3,3 miliar. “2017 ekspor nikel kita diposisi US$ 3,3 miliar. Tahun 2020 larang ekspor bijih nikel, tahun 2022 kita US$ 33 miliar naik 1000 persen,” kata dia.
Oleh sebab itu, Prabowo berencana untuk memperluas program diversifikasi untuk 21 komoditas lainnya. Menurut dia, para penanam modal dari dalam negeri maupun luar negeri dapat bergabung berpartisipasi dalam membangun infrastruktur pemurnian lalu pengolahan (smelter) pada dalam negeri.
Menurut Prabowo BUMN juga swasta akan sangat berperan dalam menjalankan program hilirisasi. Namun, apabila merek kurang berminat untuk membangun smelter, pemerintah siap untuk mengambil alih dalam proses penyelenggaraan smelter di tempat tempat dalam negeri.
“Kalau dia gak mau mengambil bagian yaudah gak usah masuk Indonesia. Kita cukup besar kita cukup kaya juga pemerintah kalau perlu pemerintah yang tersebut dimaksud bangun smelter gak ada urusan. Pemerintah sekarang harus bukan belaka wasit tapi harus berani menjadi pelopor kalau swasta mau masuk monggo swasta asing monggo,” katanya.
Tak belaka Anies juga Prabowo saja, Ganjar Pranowo juga menyatakan akan datang melanjutkan program pengembangan apabila nantinya terpilih menjadi Presiden. Namun perluasan yang tersebut akan digenjot tak cuma sebatas pada program pengembangan di tempat tempat sektor pertambangan khususnya nikel.
Ganjar menyebut akan datang memperluas program pengembangan dalam tempat berbagai bidang. Mulai dari perluasan di tempat tempat sektor perikanan hingga pengolahan lanjutan dalam sektor digital.
“Soal diversifikasi itu kita tahunya nikel. Kenapa gak pengolahan lanjutan sektor ikan? Kenapa gak ada diversifikasi prospek digital? infrastruktur nya ada, sarana diberikan, sebelah dinamakan perekonomian kreatif, maka dibutuhkan kreatif hub, itu ada pendampingnya di dalam dalam sana. Maka saya sebut bagaimana dunia perniagaan kreatif mampu tumbuh,” ujarnya.
redaksi17.com
