Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan juga Tahun Baru 2024. Apalagi diindikasi, warga yang terpapar Covid-19 di dalam Kota Semarang berkaitan dengan adanya perjalanan ke luar negeri.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, sebagai Ibu Kota Jawa Tengah, Kota Semarang terus berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura I serta Pelindo untuk secara ketat mengawasi pintu masuk kedatangan pengunjung dari luar kota maupun luar negeri.
“Sebagai salah satu pintu masuk dari luar, kami sudah melakukan persiapan penerimaan penumpang sesuai Standart Operasional (SOP),” ujar Mbak Ita dikutip dari keterangan ditulis pada Jumat (22/12/2023).
Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang di area masa angkutan Nataru ini memiliki dua extra flight penerbangan. “Bandara Semarang ada extra flight, meskipun ada delapan yang digunakan diajukan namun masih dua yang tersebut berjalan,” imbuhnya.
Sedangkan pihak Pelindo menyatakan pada Pelabuhan Tanjung Emas cuma ada aktivitas rutin kapal dari Kalimantan.
Pada 24 Januari 2024 nanti, akan ada kapal cruise Singapura juga dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan RI sudah bersiaga mengecek jika ada KLB maupun penumpang terindikasi Covid. Mbak Ita menyebut, telah lama melakukan langkah antisipasi serta pencegahan penyebaran kasus.
“Kalau dalam bandara belum ada direct fligh langsung dari luar negeri. Namun kalau di area pelabuhan, masih ada kapal cruise dari Singapura,” ujarnya.
Padahal, direct kapal dari Singapura ini miliki prospek tinggi. “Kita tahu bahwa di dalam Singapura lonjakan Covid-19 kembali tinggi. Bahkan, di area Semarang yang tersebut terpapar Covid kemarin kan juga kasusnya sebab bepergian ke Singapura,” bebernya.
Untuk itu, lanjutnya, Pelabuhan Tanjung Emas harus memperketat pintu masuk kedatangan dari luar negeri, termasuk Singapura. “Sebelumnya, kapal cruise direct dari Singapura ke Semarang. Namun untuk besok, Cruise Singapura, dari Jakarta baru ke Semarang,” jelas Mbak Ita.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan Kota Semarang telah lama berkoordinasi dengan pihak kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan RI menyiapkan segala kemungkinan, termasuk tempat isolasi jika ada penumpang yang tersebut positif Covid-19.
“Ada dari Kementerian Kesehatan, lalu mereka telah terjadi berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Bahkan sudah dibentuk Tim Terpadu yang mana disiagakan dalam Pelabuhan Tanjung Emas maupun Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager (GM) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Hardiyanto mengatakan, pihaknya sudah pernah bekerja serupa dengan kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan guna melakukan pemeriksaan-pemeeiksaan.
“Apabila diketahui ada gejala, misal ada gejala panas lalu lain-lain, maka akan kami lakukan isolasi. Kami juga menyiapkan tempat isolasi. Seperti kemarin ada penumpang dari Singapura, terindikasi panas langsung kami bawa ke ruang isolasi,” katanya.