Jakarta,REDAKSI17.COM – Telegram akan mempunyai 1 miliar pengguna terlibat bulanan pada tahun ini. Secara bersamaan aplikasi pertukaran pesan itu terancam diblokir di area tempat Indonesia.
Dalam pengumumannya beberapa waktu lalu, pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan aplikasinya akan tembus 1 miliar pada 2024. Dengan capaian tersebut, Telegram masuk dalam jajaran wadah digital populer mulai dari Facebook, Youtube, Instagram, serta pesaingnya WhatsApp.
“Pengguna terlibat bulanan kami akan tembus 1 miliar pada tahun ini,” kata Durov, dikutip dari Reuters.
“Telegram telah dilakukan diimplementasikan menyebar luas seperti kebakaran hutan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Telegram malah berpotensi diblokir dalam area RI. A, Alasannya, Indonesia juga terus melakukan berbagai upaya memberantas judi online. Termasuk mengancam memblokir Telegram yang dinilai tak ada kooperator.
Peringatan yang digunakan diungkapkan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi. Dia menyebut tren judi online Telegram untuk memfasilitasi kegiatan ini.
“Saya peringatan kepada wadah Telegram kalau tiada kooperatif akan saya tutup,” tegasnya dalam konferensi pers, Jumat (24/5/2024).
Platform yang mana masih membiarkan konten judi online tersebar akan dikenakan denda. Budi Arie menjelaskan besaran denda mencapai Rp 500 jt per konten.
“Jika bukan kooperatif untuk memberantas judi online pada dalam media digital anda, maka saya akan mengenakan denda sampai dengan Rp 500 Juta rupiah per konten. Saya ulangi, saya akan denda sampai dengan Rp500 Juta per konten,” tegas Budi Arie.
Langkah yang digunakan dimaksud diambilnya itu sesuai dengan Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi serta Transaksi Elektronik serta ketentuan perubahan lalu juga Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Privat serta ketentuan perubahan.
Sementara untuk denda termasuk dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2023 tentang Jenis juga Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pakai AI Microsoft
Sementara itu, Microsoft baru sekadar menanamkan fitur bot berbasis kecerdasan buatan (AI) ‘Copilot’ ke Telegram. Fitur itu memungkinkan pengguna mencari informasi, memberikan pertanyaan, lalu berinteraksi dengan chatbot AI.
Copilot pada dalam Telegram saat ini masih dalam tahap uji coba beta lalu tersedia secara gratis untuk pengguna Telegram pada dalam mobile dan juga juga desktop.
Pengguna dapat berinteraksi dengan Copilot melalui kolom chat, seperti mengobrol dengan manusia asli, dikutip dari TheVerge, Kamis (30/5/2024).
Copilot pada Telegram dapat diakses dengan menambahkan bot Microsoft dengan akun @CopilotOfficialBot.
Hal ini menjadi salah satu amunisi Telegram untuk bersaing dengan WhatsApp. Baru-baru ini, Telegram mengumumkan akan segera menghimpun 1 miliar pengguna pada akhir 2024.
Sebagai perbandingan, pengguna bergerak WhatsApp lebih lanjut lanjut dari 2 miliar pada 2023 lalu. Pertumbuhan Telegram yang tersebut makin mendekati WhatsApp, menurut CEO Pavel Durov, dipicu beberapa faktor.
Salah satunya, Telegram diklaim netral lalu juga mempunyai enkripsi yang tersebut kuat, serta tak akan mau ditekan oleh kepentingan kebijakan pemerintah manapun untuk melakukan sensor konten tertentu.
Sebagai informasi, perusahaan AI berbondong-bondong memperluas akses chatbot-nya ke layanan pesan singkat. Misalnya belaka Meta yang mana menanamkan Meta AI ke layanan Messenger, WhatsApp, kemudian Instagram.
Pengguna juga sanggup hanya mengakses Gemini AI pada dalam Google Messages pada HP Android.
Untuk mengakses Copilot pada tempat Instagram, pertama-tama harus mencari akun bot tersebut. Lalu, pengguna akan ditanya apakah bersedia membagikan nomor telepon yang mana terdaftar pada tempat akun Telegram ke Microsoft.
Dalam blognya, Microsoft mengatakan Copilot dalam Telegram sanggup dipakai untuk menanyakan rekomendasi film untuk ditonton, mencari inspirasi olahraga rutin, hingga membantu pekerjaan coding, menerjemahkan obrolan, kemudian mencari fakta serta informasi tertentu dalam internet.
