Jakarta,REDAKSI17.COM – Telegram kian diminati banyak pengguna pada dunia. Bahkan aplikasi itu mengancam kepopuleran WhatsApp. Telegram mempunyai 900 jt pengguna lalu akan mengantongi 1 miliar pengguna terlibat bulanan dalam waktu dekat. Pendiri Pavel Durov menyebut banyaknya pengguna ini seperti kebakaran hutan.
“Pengguna bergerak bulanan kami akan tembus 1 miliar pada tahun ini. Telegram sudah pernah menyebar luas seperti kebakaran hutan,” kata Durov, dikutip dari Reuters.
Dengan capaian tersebut, Telegram masuk dalam jajaran media terpopuler. Aplikasi pertukaran pesan itu sanggup bersanding dengan Facebook, Youtube, WhatsApp, Instagram, Titok, hingga Wechat.
Jumlah pengguna Telegram memang masih tertinggal dari WhatsApp. Sebab pengguna bergerak bulanannya per 2023, mencapai 2 miliar pengguna.
Sementara itu, Durov juga menyinggung beberapa jumlah keseluruhan negara menekannya untuk membatasi pertukaran informasi tertentu. Namun dia menegaskan platformnya calon tetap netral lalu tidaklah terlibat pada konflik geopolitik.
Telegram jadi salah satu sumber informasi yang dimaksud digunakan bukan menyaring konten saat perang Rusia serta Ukraina pecah tahun 2022 lalu. Meski dinilai transparan, namun juga banyak konten disinfomasi yang digunakan beredar.
Sistem enkripsi Telegram, dia menjelaskan menghasilkan pesan yang mana dikirimkan tetap aman. Termasuk aman dari intervensi pemerintah. “Saya lebih lanjut besar baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun,” ujarnya.
Pemerintah juga berusaha menjebol enkripsi Telegram. Misalnya melalui lembaga FBI yang digunakan digunakan mencoba merekrut engineer Telegram untuk membobol backdoor.
Durov juga berbicara persoalan perusahaan teknologi lain seperti Apple serta Alphabet. Para pesaingnya itu, dia sebut melakukan sensor pada konten pengguna. “Dua sistem yang mana benar-benar dapat menyensor apa semata yang tersebut mana Anda baca, serta mengakses semua yang mana ada di dalam area smartphone Anda,” kata dia.
