Home / Nasional / Arab Respons AS Veto Gencatan Senjata Gaza di PBB

Arab Respons AS Veto Gencatan Senjata Gaza di PBB

Arab Respons AS Veto Gencatan Senjata Gaza pada PBB

Jakarta, REDAKSI17.COM – Arab merespons Amerika Serikat (AS) yang digunakan memveto rancangan resolusi terbaru PBB kesulitan Gaza. Sebelumnya ini dijalani Washington pada rapat mendadak Dewan Keamanan (DK) PBB, akhir pekan kemarin.

Mengutip MENA, negara-negara kawasan mengutuk veto AS terhadap resolusi yang dimaksud digunakan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di area dalam Gaza. Padahal Israel terus melakukan serangan pada wilayah Palestina itu terus menerus juga menewaskan belasan ribu warga sipil.

“Pesan apa yang mana kita kirimkan kepada warga Palestina jika kita bukan mampu bersatu untuk menyerukan menghentikan pemboman tanpa henti di area dalam Gaza?” kata Wakil Duta Besar UEA untuk PBB Mohamed Abushahab, dikutip Senin (11/12/2023).

“Sebenarnya, pesan apa yang kita sampaikan kepada warga sipil pada seluruh dunia yang mungkin mengalami situasi serupa?” tambahnya.

Hal identik juga dikatakan Kementerian Luar Negeri Oman. Kesultanan menyesalkan veto AS juga penolakannya terhadap tindakan tersebut.

“Menyerukan komunitas internasional untuk mengerahkan seluruh upaya politik, diplomatik lalu hukum untuk mengakhiri pengepungan Jalur Gaza lalu juga menghentikan serangan Israel,” tulis media itu memproduksi pernyataan Oman.

“Meminta pertanggungjawaban atas kejahatan perang yang digunakan dimaksud mungkin dikerjakan terhadap rakyat Palestina,” tambahnya.

Sementara itu, delegasi menteri luar negeri (Menlu) dari negara-negara Arab kemudian Islam menyampaikan kekecewaan setelah AS menggunakan hak vetonya. Ini disampaikan secara resmi dalam pertemuan dengan Menlu Negeri AS Anthony Blinken pada tempat Washington, akhir pekan.

“Meminta AS untuk memainkan peran yang mana mana lebih besar tinggi luas dalam menekan pendudukan Israel agar segera melakukan gencatan senjata,” tegas masing-masing diutarakan Kementerian Luar Negeri Qatar pada pernyataan yang dimaksud diposting dalam X.

Di sisi lain, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan veto AS menghasilkan Washington terlibat dalam apa yang mana ia gambarkan sebagai kejahatan perang terhadap warga Palestina. Dalam sebuah pernyataan yang mana mana dikeluarkan oleh kepresidenan, Abbas juga mengatakan bahwa dia menganggap “AS bertanggung jawab atas pertumpahan darah anak-anak, wanita, juga orang tua Palestina dalam Gaza”.

Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan keputusan Amerika untuk memveto resolusi hal itu adalah “aib”. Ini menjadi sebuah tindakan yang mana digunakan diberikan kepada negara untuk secara resmi melakukan pembantaian, penghancuran serta penggusuran ke negara lain.

“Jika Anda menentang kehancuran juga pengungsian rakyat Palestina, Anda harus menentang perang ini. Dan jika Anda mendukungnya, maka Anda memungkinkan terjadinya kehancuran juga pengungsian ini, apa pun niat Anda,” kata Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour.

Palestina mengatakan tambahan dari 17.400 orang sudah terbunuh akibat serangan Israel di tempat area Gaza. Sebagian besar dari dia adalah warga sipil kemudian anak-anak.

Sementara itu, badan-badan bantuan menuntut pemungutan pendapat baru dalam PBB. Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard mengatakan bahwa dengan memveto resolusi tersebut, AS sudah pernah menunjukkan “pengabaian yang tersebut hal tersebut tiada berperasaan” terhadap penderitaan warga sipil.

“Dalam menghadapi total korban jiwa yang dimaksud mana sangat besar, kehancuran yang mana hal tersebut parah, kemudian bencana kemanusiaan yang digunakan mana belum pernah terjadi sebelumnya di tempat dalam jalur Gaza yang digunakan dimaksud diduduki,” tegasnya.

Badan-badan bantuan lain juga meminta-minta Dewan Keamanan untuk berkumpul kembali. Terutama untuk mengeluarkan resolusi yang mana mana menyerukan gencatan senjata.

“Kami terkejut dengan kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengesahkan resolusi yang dimaksud menuntut gencatan senjata kemanusiaan kemudian pembebasan sandera yang dimaksud dimaksud ditahan pada Gaza tanpa syarat,” kata pernyataan dari Save The Children, Oxfam, Dewan Pengungsi Norwegia, Plan International, Action Against Hunger, Mercy Corps kemudian Care Internasional.

“Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera berkumpul kembali lalu mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata berkelanjutan, agar semua pihak menjunjung tinggi kewajiban dia berdasarkan hukum internasional lalu juga menciptakan kondisi yang tersebut digunakan diperlukan agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau warga sipil,” katanya.

Sebelumnya, AS memveto terkait gencatan senjata dengan alasannya tiada akan efektif. AS berujar ini akan jadi benih perang baru.

“Gencatan cuma akan menjadi benih perang berikutnya oleh sebab itu Hamas bukan miliki keinginan untuk melihat perdamaian yang mana hal itu bertahan lama”, menurut Wakil Duta Besar AS untuk PBBĀ Robert Wood.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sempat memohonkan reforms DK setelahnya. Ini untuk menghilangkan aturan veto.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *