Jakarta,REDAKSI17.COM – Musim haji tahun ini tengah berlangsung hingga puncaknya pada pertengahan Juni pada Idul Adha mendatang. Sebanyak 241.000 jamaah haji datang dari Indonesia dan juga juga diperkirakan memberi keuntungan puluhan triliun bagi Arab Saudi.
Hitungan Bahana Sekuritas memperkirakan dana asing yang mana digunakan keluar (outflow) oleh jamaah haji Indonesia mencapai $ 1,4 miliar atau sekitar Rp 22,39 triliun (kurs US$1=Rp 15.990).
Jumlah yang dengan menghitung rata-rata pengeluaran setiap jamaah haji sekitar Rp 93 jt atau sekitar US$ 5.831. Pengeluaran yang tersebut disebut naik sekitar 35% dibandingkan pra-pandemi Covid-19.
![]() Pengeluaran haji masyarakat Indonesia |
Jumlah keuntungan hal itu tentu belaka bisa saja jadi lebih besar besar besar mengingat besarnya jamaah haji pada dalam Indonesia serta kebiasaan warga Indonesia yang mana digunakan suka berbelanja.
Bahana memperkirakan pengeluaran sanggup meningkat menjadi Rp 108,4 jt per jamaah jika memasukkan pengeluaran harian.
Ekonom Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro, menjelaskan besarnya pengeluaran haji memproduksi likuiditas terserap, terutama untuk bank-bank syariah.
Kondisi ini dapat menjadi tekanan one-off bagi cadangan devisa (cadev) serta rupiah.
“Musim haji adalah musim yang digunakan mengurang likuiditas valuta asing serta juga likuiditas bank, khususnya bank syariah. Hal ini dapat menjadi tekanan one-off bagi cadev lalu rupiah,” tutur Satria dalam catatannya.
Hitungan Bahana Sekuritas tiada ada sangat dari sebagian lembaga.
Dato’ Dr Azmi Omar, Presiden dariInternational Centre For Education In Islamic Finance (INCEIF) Malaysia, dalam laporannya Economics of Hajj memperkirakan perputaran uang jamaah haji pada tahun 2019 mencapai US$ 2-25 miliar. Tahun 2019 merupakan tahun terakhir dalam mana penyelenggaraan haji diselenggarakan secara normal lalu juga belum terdampak pandemi. Penyelenggaraan kembali normal pada 2023 setelah dalam pembatasan pada 2020-2022.
Jumlah jamaah haji pada 2019 mencapai 2,5 jt termasuk 1,9 jt jamaah haji internasional.
Dalam hitunganAzmi Omar, jamaah haji dengan pengeluaran terbanyak adalah Indonesia. Menurut data Omar, pada2019, kuota haji Indonesia sekitar 231.000. Dengan menghitung pengeluaran jamaah minimal US$ 5.000 atau (Rp79,95 juta) maka pengeluaran jamaah haji Indonesia mencapai Rp 18,5 triliun.
![]() Pengeluaran jamah haji |
CNBC RESEARCH INDONESIA