Yogyakarta (31/12/2024) REDAKSI17.COM – Arsip adalah produk kebijakan yang ditinggalkan oleh waktu, sehingga penyelamatannya sama seperti menjaga denyut nadi ingatan kolektif. Di dalamnya tersembunyi narasi kebijakan, keputusan, dan jejak langkah yang mampu memprediksi kebutuhan di masa depan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono saat menyampaikan sambutan dalam acara Penandatanganan Berita Acara Pemindahan/Penyerahan Arsip Perangkat Daerah Yang Dihapus/Digabung pada Selasa (31/12) di Gedung Pracimasana Lantai 2, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Beny juga menyampaikan bahwa dengan penyelamatan arsip, pemerintah daerah mampu menciptakan ekosistem yang lebih menguntungkan antara manusia dan data.
“Kita tidak hanya menyelamatkan arsip, kita juga sudah selangkah menciptakan ekosistem baru, sebuah simfoni antara manusia dan data, yang menjadikan arsip sebagai pusat kekuatan pengetahuan kolektif”.
Sementara itu, Kurniawan selaku Kepala DPAD DIY, dalam laporannya menyampaikan bahwa arsip perangkat daerah perlu diselamatkan berdasar pada ketentuan Perdais No 1 Tahun 2024 Tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY, dan Perka Arsip Nasional Republik Indonesia No 46 Tahun 2015 tentang Penyelamatan Arsip Penggabungan atau Pembubaran Lembaga Negara dan Perangkat Daerah.
Kurniawan juga menyampaikan bahwa ada beberapa jenis arsip perangkat daerah yang perlu diselamatkan, yaitu arsip tentang keistimewaan, arsip pengadaan barang dan jasa, arsip hibah, serta arsip kajian dan penelitian. Dan dengan adanya penyelamatan arsip, Kurniawan berharap Pemda DIY bisa menyelamatkan arsip khususnya yang memiliki nilai sejarah.
“Dengan dilaksanakannya penyelamatan arsip, Pemda DIY diharapkan bisa menyelamatkan arsip tentang keistimewaan dan arsip yang memiliki nilai kesejarahan dan bahan penelitian yang akan menjadi memori kolektif.”
Humas Pemda DIY
