Home / Ekobis / AS Marah! Huawei Pamerkan Laptop dengan Chip Intel AI Terbaru

AS Marah! Huawei Pamerkan Laptop dengan Chip Intel AI Terbaru

AS Marah! Huawei Pamerkan Laptop dengan Chip Intel AI Terbaru

Jakarta,REDAKSI17.COM – Anggota parlemen AS dari Partai Republik pada Jumat, (12/4/2024) mencela pemerintahan Biden setelah raksasa peralatan telekomunikasi Tiongkok, Huawei, meluncurkan laptop yang dimaksud dimaksud ditenagai oleh chip kecerdasan buatan Intel minggu ini.

Amerika Serikat memasukkan Huawei ke dalam daftar pembatasan perdagangan pada tahun 2019 lantaran melanggar sanksi terhadap Iran, yang digunakan digunakan merupakan bagian dari upaya yang dimaksud hal itu tambahan lanjut luas untuk menghambat kemajuan teknologi Beijing.

Melansir Channel News Asia, Penempatan dalam daftar berarti pemasok perusahaan harus mencari izin khusus yang digunakan hal tersebut sulit diperoleh sebelum mengirimkannya ke sana.

Salah satu lisensi tersebut, yang digunakan digunakan dikeluarkan oleh pemerintahan Trump, mengizinkan Intel mengirimkan prosesor sentral ke Huawei untuk digunakan di area dalam laptop sejak tahun 2020.

Kelompok garis keras Tiongkok sudah pernah mendesak pemerintahan Biden untuk mencabut izin tersebut, tetapi banyak yang digunakan dengan enggan menerima bahwa izin itu akan habis masa berlakunya pada akhir tahun ini lalu tidaklah diperpanjang.

Peluncuran laptop pertama yang dimaksud dilengkapi AI oleh Huawei, MateBook X Pro yang mana ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 9 yang tersebut digunakan baru. Hal ini mengejutkan oleh sebab itu hal yang mana disebut memberi kesan kepada merekan bahwa Departemen Perdagangan sudah pernah dilaksanakan menyetujui pengiriman chip baru yang digunakan disebut ke Huawei.

“Salah satu misteri terbesar di tempat area Washington, DC, adalah mengapa Departemen Perdagangan terus mengizinkan teknologi AS dikirimkan ke Huawei,” kata Anggota Kongres dari Partai Republik Michael Gallagher, yang dimaksud mengetuai komite terpilih DPR untuk Tiongkok, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Sumber yang tersebut mengetahui kesulitan itu mengatakan chip yang mana dikirimkan pada bawah lisensi yang mana itu sudah ada sebelumnya. Hal ini bukan tercakup dalam pembatasan luas baru-baru ini terhadap pengiriman chip AI ke Tiongkok, kata sumber yang tersebut disebut juga sumber lainnya.

Departemen Perdagangan kemudian Intel menolak berkomentar. Huawei bukan segera menanggapi permintaan komentar.

Reaksi hal itu merupakan tanda meningkatnya tekanan pada pemerintahan Biden untuk berbuat tambahan banyak guna menggagalkan kebangkitan Huawei, hampir lima tahun setelah perusahaan itu dimasukkan ke dalam daftar pembatasan perdagangan.

Pada bulan Agustus lalu, Tiongkok mengejutkan dunia dengan ponsel baru yang mana digunakan ditenagai oleh chip canggih yang mana yang diproduksi oleh pembuat chip jika Tiongkok, SMIC, yang digunakan yang disebut menjadi simbol kebangkitan teknologi Tiongkok meskipun ada upaya berkelanjutan dari Washington untuk melumpuhkan kapasitas negara hal yang disebut dalam memproduksi semikonduktor canggih.

Pada sidang sub-komite Senat minggu ini, Kevin Kurland, orang pejabat penegakan ekspor, mengatakan pembatasan yang tersebut dilaksanakan Washington terhadap Huawei mempunyai “dampak signifikan” pada aksesnya terhadap teknologi AS.

Dia juga menekankan bahwa tujuannya bukan untuk menghentikan pertumbuhan Huawei, tetapi untuk mencegahnya menyalahgunakan teknologi AS untuk “kegiatan jahat”.

Namun pernyataan hal itu bukan banyak membendung rasa frustrasi pada kalangan pendukung Partai Republik Tiongkok menyusul berita tentang laptop baru Huawei.

“Persetujuan ini harus dihentikan. Dua tahun lalu, saya diberitahu bahwa lisensi Huawei akan dihentikan. Saat ini, sepertinya kebijakan itu tiada berubah,” kata anggota Kongres dari Partai Republik Michael McCaul dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *