Jakarta,REDAKSI17.COM – Kebutuhan terhadap air yang tersebut dimaksud berkualitas dari waktu ke waktu semakin meningkat, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri kemudian pertanian. Pemerintah lalu berbagai pemangku kepentingan terkait memiliki peran besar untuk menjamin ketersediaan air yang tersebut itu layak untuk dikonsumsi kemudian digunakan.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum kemudian Perumahan Rakyat (PUPR) diketahui terus berupaya menggalakkan sumber daya air tetap terjaga. Salah satunya lewat perkembangan infrastruktur. Hal ini mengingat, pengelolaan sumber daya air yang mana baik dan juga juga tepat akan memberi banyak manfaat bagi perekonomian nasional dan juga juga aspek lainnya.
Tercatat, hingga saat ini PUPR telah menyelesaikan sebanyak 43 proyek bendungan sebagai kontribusi PUPR terhadap ketahanan air. Adapun sebanyak 18 proyek bendungan masih dalam tahap penyelesaian dari total 61 bendungan yang dibangun Kementerian PUPR dalam kurun waktu 10 tahun terakhir..
“Marilah kita bersama-sama membangun kesadaran betapa pentingnya menjaga air sebagai sumber kehidupan bagi masa depan yang digunakan berkelanjutan untuk anak cucu kita,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara Hari Air Dunia ke-32, beberapa waktu lalu.
Setidaknya terdapat empat indikator untuk mengukur baik lalu buruknya pengelolaan sumber daya air. Pertama adalah terjaganya aturan daya putus, daya tampung, serta juga fungsi sumber daya air. Kedua, ketersediaan air untuk mencukup berbagai jenis kebutuhan masyarakat.
Ketiga, kualitas air yang dimaksud dimaksud memenuhi persyaratan berbagai jenis pemakaian air itu sendiri. Keempat, tingkat keamanan lalu daya air agar risiko kerusakan serta kerugian kegiatan dunia usaha yang dimaksud dimaksud mencakup kehidupan sosial juga lingkungan hidup dapat diminimalisir.
Dalam rangka membantu langkah-langkah bijak mengelola air, para pemangku kepentingan seperti pemerintah, perusahaan, pemasok, serta juga pelanggan mempunyai peran yang tersebut mana penting untuk mewujudkan hal tersebut.
Berkaca dari situ, Pada peringatan Hari Air Sedunia beberapa waktu lalu, Himpunan Profesional Pengelola Sumber Daya Air (Himpesda) yang dimaksud mana terdiri dari pemerintah, akademisi, perguruan tinggi, organisasi non pemerintah lalu dunia bidang usaha juga turut menyampaikan apa semata yang mana mana dibutuhkan untuk mengelola sumber daya air melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga kelompok masyarakat.
Pertama, diperlukan penyempurnaan dan juga juga kelengkapan peraturan perundangan-undangan lalu kelembagaan yang dimaksud berkaitan erat dengan sumber daya air serta penegakan hukum yang adil lalu berpihak pada keselamatan lingkungan kemudian pendayagunaan yang mana dimaksud keberlanjutan.
Kedua, memacu pengaplikasian sistem pengelolaan sumber daya air cerdas dalam melaksanakan konservasi termasuk penerapan zero delta q, yakni keharusan agar tiap bangunan tiada boleh mengakibatkan bertambahnya debit air ke sistem saluran drainase atau sistem aliran sungai.
Ketiga, mengembangkan inovasi teknologi kekinian untuk penyiapan data pengelolaan yang digunakan berdaya guna lalu berkelanjutan.
Keempat, diperlukan peningkatan tata kelola sumber daya air yang tersebut digunakan baik untuk memenuhi kebutuhan air minum serta juga rumah tangga, irigasi untuk pangan, energi lalu industri, perkotaan lalu lingkungan dalam rencana aksi jangka pendek, menengah hingga panjang.
Kelima, upaya peningkatan kualitas sanitasi juga kesehatan lingkungan termasuk penanganan permasalahan sampah lalu limbah sangat diperlukan, dengan pengenaan sanksi yang dimaksud dimaksud dapat meningkatkan kualitas air sungai lalu perairan lainnya yang tersebut dapat meningkatkan sumber daya air.
Keenam, para pemangku kepentingan harus terlibat dalam upaya meningkatkan ketahanan terhadap bencana mengutamakan kesetaraan gender, pemuda, lalu rakyat adat untuk bersama-sama menjaga kemudian memanfaatkan sumber daya air sesuai kapasitas yang dimaksud mana tersedia.
Ketujuh, para pemangku kepentingan juga perlu membuka kerja sejenis dengan berbagai pihak baik dari dalam lalu juga luar negeri untuk meningkatkan ketahanan air.