Jakarta,REDAKSI17.COM – Setiap orang tua pasti ingin mempunyai anak yang dimaksud dimaksud tumbuh menjadi sosok sukses pada masa depan. Namun, keinginan hal itu tentu tidaklah dapat terwujud tanpa upaya yang tersebut digunakan kuat dari orang tua.
Salah satu upaya yang digunakan mana wajib dilaksanakan oleh orang tua jika ingin anak sukses pada masa depan adalah melatih keterampilan anak yang mana mampu dijadikan sebagai bekal kesuksesan.
Dilansir dari CNBC Make It, psikolog anak, Michele Borba, menemukan tujuh keterampilan yang digunakan digunakan dibutuhkan anak-anak untuk miliki kekuatan serta juga ketahanan mental, dapat berkompetisi pada dalam kehidupan sosial, mempunyai kesadaran diri, kemudian tiada gampang menyerah.
Borba menyebutkan, hal-hal hal hal itu merupakan beberapa jumlah agregat penanda serta bekal untuk kesuksesan mereka. Lantas, apa sekadar kemampuan yang mana dimaksud harus dimiliki anak-anak agar sukses pada dalam masa depan?
1. Percaya Diri
Menurut Borba, sebagian besar orang tua menyamakan biaya diri dengan dengan kepercayaan diri. Maka dari itu, banyak yang mana dimaksud mengatakan “Kamu spesial,” atau “Kamu mampu semata menjadi apapun yang digunakan kamu inginkan,” kepada anak-anaknya. Faktanya, semata-mata semata ada sedikit bukti yang yang disebut memperlihatkan bahwa biaya jual diri mampu meningkatkan kesuksesan akademis atau kebahagiaan anak.
Studi mengatakan, sebagian besar anak-anak sukses adalah merek yang mana mana percaya diri dengan bidang usaha kemudian kemampuan dirinya.
Biasanya, rasa percaya diri muncul dari anak yang digunakan hal itu berhasil melakukan sesuatu dengan baik, mampu menghadapi rintangan, dapat menciptakan solusi, kemudian tegas terhadap diri sendiri. Borba mengatakan, terlalu mencampuri urusan anak apalagi mengerjakan PR si kecil semata-mata menghasilkan merekan itu berpikir “Mereka (orang tua) tak percaya kalau saya bisa.”
2. Empati
Ada tiga jenis empati yang dimaksud mana berbeda, yaitu empati afektif atau berbagi perasaan dengan orang lain serta merasakan emosi mereka, empati perilaku atau kepedulian yang dimaksud menggalakkan seseorang untuk bertindak, kemudian empati kognitif atau memahami pikiran seseorang serta menempatkan diri sebagai orang tersebut.
Terdapat beberapa orang cara yang tersebut digunakan dapat dijalani untuk menumbuhkan kemampuan empati anak, yaitu.
- Mengenalkan jenis-jenis emosi, seperti bahagia, kesal, marah, hingga sedih,
- Ajak anak untuk mengenali kemudian juga cara mengungkapkan perasaan emosi yang dimaksud mana merekan alami,
- Beri anak kesempatan untuk mengungkapkan perasaan merekan itu dengan cara yang dimaksud digunakan baik dengan memberikan contoh,
- Ajak anak berdiskusi terkait perasaan orang lain, seperti menanyakan “Menurutmu, bagaimana perasaan orang itu? Kamu pernah merasakan itu enggak?”
3. Pengendalian Diri
Salah satu kunci kesuksesan anak menurut Borba adalah kemampuan untuk mengendalikan perhatian, emosi, pikiran, tindakan, lalu keinginan. Borba mengatakan, salah satu cara untuk mengajarkan pengendalian diri kepada anak adalah dengan memberi isyarat.
Contoh isyarat yang digunakan hal itu dapat diimplementasikan orang tua adalah sebagai berikut.
- “Kalau kamu marah, hitung sampai 10 sebelum kamu menjawab,”
- “Kalau kamu ragu, berhenti dulu. Lalu berpikir juga juga tenang,”
- “Jangan mengatakan apapun yang digunakan dimaksud kamu tak mau dengar dari orang lain, ya,”
4. Integritas
Integritas yang tersebut dimaksud terdiri atas keyakinan, kapasitas, sikap, serta keterampilan mampu membantu anak untuk mengetahui lalu melakukan hal-hal baik. Memberi anak ruang untuk mengembangkan identitas sangat penting diimplementasikan orang tua agar mereka itu itu tumbuh menjadi sosok yang mana sukses.
Salah satu cara untuk membangun integritas anak adalah mengakui lalu memuji perilaku yang dimaksud dijalani anak sehingga merek menyadari bahwa orang tua menghargainya. Borba mengatakan, gunakan kata “karena” untuk menimbulkan anak memahami alasan mengapa perilaku merek baik.
5. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu melambangkan keinginan untuk mengeksplorasi peristiwa baru yang mana digunakan menantang bagi anak. Borba menyebutkan, orang tua dapat menggunakan barang-barang sederhana untuk memancing rasa ingin tahu anak, seperti cat, benang, kertas, hingga stik es krim. Setelah itu, biarkan anak bereksplorasi dengan barang-barang tersebut.
Selain melalui barang, orang tua juga dapat memancing rasa ingin tahu anak dengan memberikan pertanyaan, seperti “Yuk, kita lihat apa yang digunakan yang akan terjadi!”, “Kalau menurut kamu bagaimana?”, “Wah, kok, kamu dapat belaka tahu?”
6. Ketekunan
Sifat tekun dapat membantu anak-anak untuk bertahan di dalam area kondisi yang digunakan mana menyulitkan mereka.
Cara yang digunakan dapat dikerjakan untuk menumbuhkan sifat tekun anak adalah dengan membantu dia itu untuk mengenali kesalahan dan juga juga dorong si kecil membagi tugas menjadi beberapa bagian agar pekerjaan dapat menjadi lebih tinggi lanjut mudah. Dengan demikian, anak-anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan juga juga menyelesaikan apa yang dimaksud mana merek mulai meskipun ada banyak kendala.
7. Optimisme
“Anak-anak yang optimis memandang tantangan serta hambatan sebagai hal yang yang disebut bersifat sementara dan juga juga dapat diatasi sehingga lebih besar besar berpotensi untuk menjadi sosok berhasil,” sebut Borba dalam tulisannya dalam CNBC Make It.
Menurutnya, orang tua harus miliki sifat optimis terlebih dahulu sebelum mengajarkannya kepada anak. Sebab, anak-anak mengadopsi optimisme orang tua mereka.