Ayu Ting Ting merasa mempunyai kekuatan dan juga kemandirian yang dimaksud memadai untuk menjadi single parent. Kepercayaan dirinya sebagai seseorang perempuan yang dimaksud tangguh lalu tahan banting mendorongnya untuk memilih jalan ini. Dia yakin bisa saja menjalani kehidupan semata-mata berdua dengan anaknya tanpa bantuan individu pendamping.
2. Pengalaman Selama Kehamilan
Pengalaman selama masa kehamilan Bilqis Khumairah Razak, anak Ayu Ting Ting, turut memengaruhi keputusan ini. Ayu Ting Ting merasa bahwa perasaan sakit serta kesulitan yang dia alami selama kehamilan adalah alasan untuk memilih menjadi single parent. Dia bukan ingin anaknya merasakan penderitaan yang tersebut sebanding yang dimaksud dia alami selama kehamilan.
3. Takdir lalu Bersyukur
Ayu Ting Ting menganggap bahwa mungkin dia sudah ditakdirkan untuk menjadi individu single parent. Dia tidak ada merasa menyesal dengan keputusannya, bahkan merasa bersyukur oleh sebab itu ini adalah pelajaran berharga dalam hidupnya. Keputusannya untuk menjadi single parent adalah bentuk penerimaan serta rasa syukur atas takdirnya.
4. Tantangan dan juga Peran Ganda
Menjadi single parent bukanlah hal yang mudah. Ayu Ting Ting harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi anaknya. Dia menghadapi tantangan berat, seperti tidaklah mampu selalu hadir untuk anaknya sebab harus bekerja. Ayu Ting Ting menganggap dirinya mempunyai peran ganda, yakni sebagai ayah dan juga ibu bagi buah hatinya. Meskipun berat, dia menghadapi tantangan ini dengan tekad dan juga keberanian.
Keputusan Ayu Ting Ting untuk menjadi single parent adalah pilihan pribadi yang dimaksud didasari oleh keyakinan, pengalaman, juga kekuatan pribadinya. Ia menjalani peran ganda sebagai orang tua dengan penuh dedikasi serta cinta untuk anaknya.
