Home / Aneka / Ayu Ting Ting Minta Calon Suami Penuhi Kebutuhan Keluarganya Kalau Hal Ini Terjadi: Memang Wajib Dalam Islam?

Ayu Ting Ting Minta Calon Suami Penuhi Kebutuhan Keluarganya Kalau Hal Ini Terjadi: Memang Wajib Dalam Islam?

Ayu Ting Ting Minta Calon Suami Penuhi Kebutuhan Keluarganya Kalau Hal Ini Terjadi: Memang Wajib Dalam Islam?
REDAKSI17.COM – Ayu Ting Ting pada masa kini dikenal sebagai pedangdut lalu selebriti yang mana sukses yang juga menghidupi keluarga besarnya. Karenanya, ia tak pernah berpikir untuk meninggalkan dunia hiburan yang membesarkan namanya, bahkan setelah menikah sekalipun.

Untuk itu, Ayu Ting Ting akan secara tegas membicarakan hambatan ini pada calon suaminya kelak jika nantinya pria yang digunakan ingin bersamanya memintanya berhenti dari pekerjaanya.

“Siapapun itu ya A’, kalau minta gua nikah dan juga gue disuruh berenti dari pekerjaan gue, gue akan ngobrol dulu sejenis dia,” ujarnya saat berbincang bersama Wendy Cagur seperti dikutip akun TikTok @cuma_konten_0, Sabtu (22/10/2023).

“Lah lu dapat nggak mencukupi kebutuhan gue lalu keluarga gue. Karena banyak ni orang-orang di tempat belakang gue yang harus gue tanggung, yang tersebut harus gue hidupi,” tambah pelantun Alamat Palsu itu.

Jika si pria nanti bersedia mencukupi hal itu bahkan berkali-kali lipat, Ayu Ting Ting bersedia untuk keluar dari dunia hiburan. Sayangnya, pernyataannya ini menurut Wendy akan membuatnya sulit untuk mendapatkan pendamping.

Dan akhirnya tidaklah ada yang sanggup yu. Kalo papda akhirnya setiap ktemu cowo juga mentok pada situ serta akhirnya lo bukan menemukan orang yang tersebut dalam tanda kutip bisa jadi memenuhi semua ekspektasi lo, artinya lomemamg sudah siap untuk sendiri?,” ucap Wendy.

Ayu Ting Ting pun menjelaskan, jika memang yang dimaksud bersangkutan bukan bisa saja memenuhi hal tersebut, menurutnya calon suaminya kelad akan mengerti jika bahwa dirinya adalah tulang punggung keluarganya, sebingga ia memohon pengertian dari pria tersebut.

“Kalo ga bisa saja kan bisa saja diobrolin baik-baik dia pasti akan ngerti karemana gue adalah tulang punggung keluarga gue jadi ya mau nggak mau gue minta pengertiannya,” tambahnya.

Pernyataan ibu satu anak ini lantas menyita perhatian banyak orang. sebab itu tak sedikit yang digunakan menuliskan tentang kewajiban individu suami dalam Islam yang tersebut belaka perlu menanggung kebutuhan hidup istri lalu anak-anaknya, bukan pada keluarga besarnya.

“Suami pada wajibkan menafkahi istri juga anak nya, tapi tidak ada di tempat harus kan untuk menanggung semua kebutuhan keluarganya,” ujar @elsxxxxx.

“Gak ada yang tersebut mau ayu hidup gak sempurna, cukup nafkahi kamu anak kamu aja udh cukup lah,” kata @sitixxxxx.

“Kalo nikah itu bantu keluarga besar bukan suatu kewajiban suami, tapi kalo mau bantu itu hak nya,” ungkap @anggxxxxx.

Ayu Ting Ting bersama Ayah Ojak, Umi Kalsum, dan juga Bilqis Khumairah Razak. [Instagram]
Ayu Ting Ting bersama Ayah Ojak, Umi Kalsum, serta Bilqis Khumairah Razak. [Instagram]

Dikutip Tanya Ustaz, Ustaz Ahmad Ubaidi Hasbillah menjelaskan jika nafkah adalah harta yang tersebut diberikan kepada orang yang mana menjadi tanggung jawab kita, kemudian menyangkut kebutuhan pokok harian.

Kalau sudah dalam luar kebutuhan pokok, sebenarnya sudah bukan menjadi tanggung jawab, kecuali kalau mempunyai kemampuan lebih.

“Sejauh mana kita harus memberi nafkah kepada tanggungan kita? Yang wajib kembali lagi, adalah yang dimaksud menyangkut kebutuhan pokok untuk hidup: makan minum, tempat tinggal, pendidikan, serta sebagainya,” kata dia.

Kemudian apakah menafkahi mertua termasuk kewajiban? Menurut Ubaid, jawabannya adalah tidak ada wajib. Tidak ada dalam ajaran Islam menantu wajib menafkahi mertua. Yang wajib adalah menafkahi keluarga yaitu istri lalu anak-anak. Bahkan orangtua kandung sekalipun, bukan kewajiban anak untuk menafkahinya.

“Yang menjadi kewajiban anak kepada orang tua adalah berbakti atau berbuat baik dalam bahasa Al Quran wa bi al-walidayni ihsana, “dan terhadap orang tua, kita harus berbakti”,” ujarnya.

Kata Ihsan dalam Al Quran tidaklah spesifik kepada nafkah, tetapi bagaimana individu anak bukan memproduksi kecewa atau sedih orang tuanya. Kalau memang yang dimaksud menciptakan murka kedua orang tua itu adalah salah satunya urusan nafkah, sebab misalnya orangtua tiada punya pekerjaan serupa sekali, lalu termasuk golongan kurang mampu, sehingga sudah tak punya kemampuan bekerja, maka di area titik ini anak berkewajiban untuk menafkahi orang tuanya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *