Jakarta,REDAKSI17.COM – Badan Geologi Kementerian Energi juga Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan alasan dibalik gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi pada Sabtu malam (27/4/2024).
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengungkapkan, penyebab gempa berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, serta juga data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat serta GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik.
“Menurut catatan Badan Geologi, sumber gempa bumi intraslab pada Jawa Barat Selatan ini sudah lama beberapa kali mengakibatkan terjadinya bencana, yaitu tahun 1979, 2007, 2017, 2022, juga juga 2023,” terang Wafid dikutip Senin (29/4/2024).
Kepala Pusat Gempabumi lalu juga Tsunami BMKG, Daryono juga menegaskan bahwa gempa yang tersebut disebut bukan gempa megathrust. Dia menjelaskan gempa dengan kekuatan Magnitudo M 6,2 diakibatkan instraslab-earthquake. Yakni pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia.
“Ini bukti bahwa gempa selatan Jabar M 6,2 bukan gempa megathrust (di bidang kontak), tapi gempa ini akibat pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake),” tulisnya dalam akun X, dikutip Minggu (28/4/2024).
Lokasi gempa berada pada laut dengan harak 156 km arah barat daya kabupaten Garut Jawa Barat. Dalam keterangan resminya, Daryono menjelaskan terjadi satu kali gempa susulan yang tersebut tercatat hingga pukul 23:55 WIB. “Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo 3.1,” jelas Daryono.
Nah, kepada rakyat yang rumahnya mengalami kerusakan, rusak sebagian, atau miring akibat terdampak gempa Jabar M6,2. Dia menghimbau masyarakat untuk tak menempati untuk sementara waktu serta dihimbau tinggal pada dalam tempat yang dimaksud aman yang dimaksud sudah terjadi disediakan pemerintah daerah setempat yang mana aman.
“Kepada rakyat terdampak gempa Selatan Jawa Barat M6,2, dihimbau agar tetap tenang juga tidaklah terpengaruh oleh isu yang mana bukan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Sangat kecil terjadi gempa susulan signifikan,” ungkap Darsono.
