Home / Ekobis / Bahlil Lahadalia: Operasi Tambang Freeport tunggu Hasil Audit Operasional pasca Longsor

Bahlil Lahadalia: Operasi Tambang Freeport tunggu Hasil Audit Operasional pasca Longsor

  
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia

Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pengoperasian kembali tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah longsor menunggu hasil audit operasional tambang bawah tanah.

“Sekarang belum ada yang bisa dilakukan produksi, tetapi kita lagi lakukan audit sampai kemudian bisa menemukan apa faktor penyebabnya,” kata Bahlil kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, (10/10/25).

Menteri Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah melakukan audit total terhadap implementasi daripada operasi bawah tanah di Freeport. Usai hasil audit memberi kejelasan, kata dia, maka Freeport dapat melakukan mitigasi agar kejadian longsor bawah tanah tidak terjadi lagi.

“Dan itu dibutuhkan berbagai langkah-langkah terkait dengan teknik sipilnya, teknik tambangnya. Ini tim saya terus melakukan proses audit di sana,” ujarnya.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyampaikan evaluasi terkait longsor Freeport akan menilik apakah terdapat potensi terulangnya longsor bawah tanah dan struktur dari tambang bawah tanah itu.

“Kami meminta kepada PT Freeport untuk melibatkan juga bekas karyawan-karyawan yang dulu tahu tentang struktur geoteknik dan lain sebagainya, untuk dilibatkan di dalam proses evaluasi,” jelas Bahlil.

Diketahui bahwa sebelumnya, longsor lumpur bijih basah terjadi di area tambang bawah tanah di kawasan Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika, pada 8 September 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIT.

Sebanyak tujuh pekerja yang terperangkap di area tambang bawah tanah GBC, lima orang di antaranya kru PT Redpath Indonesia dan dua kru elektrik PT Cipta Kontrak di bawah Divisi Operation Maintenance PTFI.

Dalam proses pencarian korban, PT Freeport Indonesia menghentikan operasional kawasan tersebut. Seluruh korban ditemukan secara bertahap, hingga pada 6 Oktober, Freeport menyatakan pencarian selesai.

“Kami turut berduka cita, berbelasungkawa atas meninggalnya tujuh karyawan dari Freeport,” ucap Bahlil.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *