Jakarta, REDAKSI17.COM – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pihaknya menargetkan realisasi konstruksi sektor ekonomi Rp 1.850 triliun hingga Rp 1.900 triliun.
Bahli mengungkapkan target realisasi ini telah lama terjadi dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 lalu sekaligus syarat agar pertumbuhan ekonomi naik ke atas 5%.
“Itu untuk mengupayakan ekspor impor, item hilirisasi, dan juga juga penciptaan lapangan kerja kualitas,” kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (11/6/2024).
Adapun, Bahlil menjelaskan kualitas lapangan kerja itu cirinya adalah upah yang tersebut cukup.
“Kalau upah UMR bagus juga dalam rangka padat karya tapi kita mau dorong pertumbuhan berkualitas,” tegas Bahlil.
Terkait target ini, Bahlil menilai bebannya tak sebanding dengan anggaran yang mana diberikan untuk Kementerian Investasi. Seharusnya, beban target pengerjaan perekonomian naik dibarengi dengan kenaikan anggaran.
“Bagaimana mungkin target invetasi dinaikkan Rp 1.850 triliun anggarannya turun. Dari target Rp 1.400 triliun dengan anggaran Rp 1,2 triliun lebih banyak besar sekarang dinaikkan [targetnya], tapi anggaran turun jadi Rp 690 miliar lebih besar besar ini saya bingung,” protesnya.





