Home / Kriminal / Bajak Laut Somalia ‘Bangkit dari Kubur’, Perdagangan Dunia Warning

Bajak Laut Somalia ‘Bangkit dari Kubur’, Perdagangan Dunia Warning

Bajak Laut Somalia ‘Bangkit dari Kubur’, Perdagangan Dunia Warning

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Bajak laut Somalia bak “bangkit dari kubur”. Kelompok itu kembali beraksi dalam tempat perairan dunia lalu menghasilkan ancaman bagi perdagangan global.

Kapal curah Abdullah milik Bangladesh pada Samudera Hindia bagian barat misalnya, dilaporkan sudah pernah terjadi menjadi korban pembajakan bajak laut tersebut. Ini menambah risiko dan juga juga biaya bagi perusahaan pelayaran, mengingat saat ini merekan sudah menghadapi serangan drone kemudian juga rudal milisi Houthi Yaman dalam Laut Merah serta perairan terdekatnya, sebagai menentang serangan Israel ke Gaza.

Sejak November 2023, tercatat ada lebih lanjut tinggi dari 20 percobaan pembajakan. Menurut lima perwakilan industri, situasi ini sudah pernah menaikkan nilai tukar penjaga keamanan bersenjata juga perlindungan asuransi serta meningkatkan kemungkinan pembayaran uang tebusan.

Dua anggota geng Somalia mengatakan kepada Reuters bahwa merekan memanfaatkan gangguan yang digunakan hal tersebut diberikan oleh serangan Houthi beberapa ratus mil laut ke utara untuk kembali melakukan pembajakan. Padahal sebelumnya hal itu bukan berpartisipasi selama hampir satu dekade.

“Mereka mengambil kesempatan ini dikarenakan angkatan laut internasional yang dimaksud beroperasi di area tempat lepas pantai Somalia mengurangi operasi mereka,” kata manusia pemodal bajak laut yang mana digunakan dikenal dengan nama samaran Ismail Isse juga mengatakan dia membantu mendanai pembajakan kapal curah lainnya pada Desember, dikutip Sabtu (23/3/2024).

Beberapa yakin ncamannya tak seserius yang mana terjadi pada tahun 2008-2014. Namun pejabat daerah lalu sumber industri khawatir bahwa hambatan ini akan semakin meningkat.

“Jika kita bukan menghentikannya saat hal ini masih dalam tahap awal, maka hal ini akan tetap identik seperti sebelumnya,” kata Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud bulan lalu.

Perlu diketahui, perairan lepas pantai Somalia termasuk beberapa jalur pelayaran tersibuk di dalam dalam dunia. Setiap tahun, diperkirakan 20.000 kapal, yang dimaksud dimaksud membawa segala sesuatu mulai dari furnitur kemudian pakaian jadi hingga biji-bijian kemudian materi bakar, melewati Teluk Aden dalam perjalanan menuju lalu dari Laut Merah juga Terusan Suez, rute maritim terpendek antara Eropa kemudian Asia.

Laporan Biro Maritim Internasional menyebut puncak pembajakan terjadi pada tahun 2011, di dalam dalam mana perompak Somalia melancarkan 237 serangan dan juga juga menyandera ratusan orang. Pada tahun itu, kelompok pemantau Oceans Beyond Piracy memperkirakan aktivitas merekan merugikan perekonomian global sekitar US$7 miliar, termasuk uang tebusan ratusan jt dolar.

Tingkat serangan saat ini sangat terpencil tambahan tinggi sedikit, pada mana para perompak terutama menargetkan kapal-kapal kecil di dalam tempat perairan yang digunakan mana kurang diawasi. Menurut data misi anti-pembajakan Uni Eropa EUNAVFOR Atalanta, sejak November, dia sudah pernah lama berhasil menyita setidaknya dua kapal kargo juga juga 12 kapal penangkap ikan

Namun misi tersebut- yang mana hal tersebut telah dilakukan terjadi mengidentifikasi lima kelompok aksi perompak bergerak di tempat tempat Teluk Aden bagian timur serta Cekungan Somalia- sudah memperingatkan bahwa akhir musim hujan bulan ini dapat memproduksi merek bergerak lebih banyak banyak sangat ke selatan kemudian juga timur.

Penggerebekan dia telah dilakukan lama memperluas cakupan pada mana perusahaan asuransi mengenakan premi risiko perang tambahan pada kapal. Premi hal itu menjadi lebih tinggi lanjut mahal untuk perjalanan melalui Teluk Aden juga Laut Merah, menambah ratusan ribu dolar pada nilai tukar perjalanan tujuh hari pada umumnya, menurut pejabat industri asuransi.

Meningkatnya permintaan akan penjaga bersenjata swasta juga menaikkan harga. Biaya untuk menyewa tim selama tiga hari melonjak sekitar 50% pada Februari dari bulan ke bulan, menjadi antara US$4.000 lalu US$15.000.

Meskipun penggunaannya terbatas terhadap rudal Houthi serta drone bersenjata, para penjaga telah lama diimplementasikan terbukti efektif dalam mencegah pembajakan bajak laut. Tidak ada pembayaran uang tebusan yang mana dimaksud dilaporkan, namun pemodal bajak laut, Isse, kemudian sumber lain yang mana mana mengetahui permasalahan itu mengatakan negosiasi sudah pernah diimplementasikan mengenai pembayaran jutaan dolar untuk membebaskan Ruen.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *