Jakarta,REDAKSI17.COM – Bambang Susantono, mantan Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akhirnya mengungkap kata-kata setelah bersama Dhonie Rahajoe (Wakil OIKN) mengirimkan surat pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan Bambang disampaikan melalui akun Instagram pribadi bernama @bambangsusantono pada Selasa malam (4/6/2024).
Bambang menyatakan, tak lagi bertugas sejak tanggal 3 Juni 2024 sesuai yang mana dimaksud sudah diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Dia mengucapkan selamat bertugas kepada penerusnya, yaitu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala lalu Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil.
“Meski saya tidaklah lagi berada dalam organisasi Otorita IKN, saya akan terus menyumbangkan tenaga, pemikiran, serta keahlian kami demi terwujudnya IKN yang dimaksud hijau (green), cerdas (smart), tangguh (resilient), inklusif, juga berkelanjutan (sustainable),” tulisnya.
Pembangunan IKN, kata Bambang perlu dukungan bersama sebab merupakan simbol peradaban baru Indonesia pada 2045. Cita-cita luhur itu harus tetap kita jaga hingga terwujud.
IKN mengusung konsep Negara Rimba Nusa (sustainable forest city) sebagai model kota masa depan dunia. Maka dari itu, pembangunannya menjadi sorotan banyak pihak, terutama dalam konsistensi terhadap rencana tata ruang juga juga prinsip-prinsip environment, social and governance.
Adapun 3 hal penting IKN, pertama adalah peta jalan perubahan iklim. Kedua, rencana pengerjaan keanekaragaman hayati juga ketiga peta jalan untuk sustainable developement goals. Menurutnya, ini harus menjadi panglima dalam penyelenggaraan perkembangan dalam dalam lapangan.
“Pada kesempatan ini izinkan saya memohon maaf bila terdapat kesalahan juga juga hal-hal yang digunakan dimaksud kurang berkenan dalam saya menjalankan tugas. Terima kasih pada semua pihak yang dimaksud selama ini bekerja bahu membahu bergandengan tangan dalam membangun landasan bagi aspirasi mulia ini,” ujarnya.
“Saya harapkan nusantara adalah kita lalu kita adalah nusantara tetap sama-sama terpatri dalam hati sanubari kita,” tegas Bambang.
