Home / Ekobis / Bank Asing Ramai-Ramai Tinggalkan RI, Ini Daftarnya

Bank Asing Ramai-Ramai Tinggalkan RI, Ini Daftarnya

Bank Asing Ramai-Ramai Tinggalkan RI, Ini Daftarnya

Jakarta,REDAKSI17.COM – Belakangan ini, banyak perbankan asing yang mana digunakan meninggalkan industri perbankan Indonesia. Baik setop beroperasi sepenuhnya maupun melepas bidang usaha ritelnya dalam pasar Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Citibank, N.A. Indonesia (Citi Indonesia) telah lama dijalani resmi melakukan penutupan bidang usaha consumer banking setelah perdagangan aset lalu liabilitas kepada PT Bank UOB Indonesia rampung pada Senin (20/11/2023). Pengalihan aset juga liabilitas consumer banking Citibank ke UOB Indonesia berlaku efektif mulai tanggal 18 November 2023.

Usai perdagangan ini, Citi Indonesia ke depannya akan fokus ke industri corporate banking kemudian tetap akan menyalurkan kredit consumer secara bukan langsung.

Seperti diketahui, pemasaran industri ritel itu sejalan dengan strategi global Citigroup, yang digunakan menetapkan cuma beberapa bisnis consumer serta retail di area tempat luar Amerika Utara yang dimaksud akan tetap beroperasi. Antara lain, pada Hong Kong, Singapura, Inggris, lalu Timur Tengah.

Namun, bukan semata-mata Citigroup yang itu menghentikan bidang usaha konsumernya di area dalam Indonesia. Bank asing dengan syarat Inggris, Standart Chartered Bank Indonesia (SCBI) tengah berjualan kredit ritelnya ke bank milik Grup MUFG PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN). Rencananya, aksi ini calon rampung pada kuartal IV-2023.

Terbaru, PT OCBC NISP Tbk. (NISP) sudah terjadi meneken pembelian saham 99,00% PT Bank Commonwealth (PTBC) milik Commonwealth Bank Australia (CBA). PTBC menyebut jualan saham ini sejalan dengan strategi CBA untuk menjadi lebih banyak banyak efisien dan juga juga lebih lanjut besar baik dengan berfokus pada industri domestik di tempat dalam Australia juga New Zealand.

Sebelumnya, ada pula beberapa bank asing yang digunakan mana telah terjadi terjadi hengkang dari industri perbankan Indonesia.

Rabobank Indonesia

Pada bulan April 2019, PT Rabobank Internasional Indonesia mulai menghentikan operasinya, setelah 29 tahun berbisnis pada Indonesia. Tepatnya, Rabobank Indonesia berdiri pada tahun 1990.

Keputusan ini merupakan bagian dari strategi global dari Rabobank Group dengan syarat Belanda itu. Yakni, terkait dengan visi Banking for Food yang digunakan dimaksud berfokus pada rantai pasokan internasional untuk sektor pangan kemudian juga agrikultur.

Rabobank memutuskan hengkang dari Indonesia sebab alasan kerugian yang mana mana dialami selama bertahun-tahun. Berdasarkan laporan bulanan yang mana disampaikan perseroan, hingga Maret 2019, perseroan melaporkan kerugian Rp 9,78 miliar.

Pendapatan bunga bersih perseroan tercatat belaka sekali Rp 103,67 miliar secara tahunan terus turun dibandingkan periode yang digunakan dimaksud identik tahun lalu sebesar Rp 106,1 miliar.

Total nilai Aset pada Maret 2018 itu mencapai Rp 17,38 triliun. Sementara itu, total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 15,37 triliun dengan total ekuitas Rp 2,02 triliun.

Pada Desember 2019, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengumumkan keputusan untuk mengakuisisi Rabobank Indonesia. Pembelian ini dikerjakan melalui anak perniagaan BCA, BCA Finance.

Rabobank (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Rabobank (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Rabobank (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Bank RBS Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha kantor cabang asing The Royal Bank of Scotland N.V. (RBS) di tempat area Indonesia pada Februari 2018. Pencabutan ini dijalani atas permintaan kantor pusat RBS di dalam dalam Belanda yang tersebut mana disampaikan pada OJK pada 1 November 2016.

RBS setop beroperasi sebab induk usaha merubah strategi bidang usaha perusahaan, Selain menangguhkan industri dalam Indonesia, RBS pusat juga menghentikan operasi pada 24 negara lainnya. RBS Indonesia mulai beropoerasi pada tahun 1969.

Bank ANZ Indonesia

Pada tahun 2018, PT Bank ANZ Indonesia dengan syarat Australia, resmi melepas industri ritel merek di dalam dalam Indonesia kepada PT Bank DBS Indonesia selama Singapura. ANZ Indonesia sendiri sudah terjadi berdiri RI sejak tahun 1973.

Lini perusahaan yang dimaksud mana dilepas melingkupi kredit ritel kemudian layanan dana nasabah kaya atau wealth management. Tidak hanya saja sekali di dalam dalam Indonesia, ANZ berjualan lini industri miliknya itu di area area Singapura, Hong Kong, Cina, kemudian Taiwan.

Penjualan ini mengakibatkan kerugian bagi ANZ sebesar US$ 265 jt atau sekitar Rp3,4 triliun. Langah ini berkaitan dengan perubahan strategi juga fokus bidang usaha ANZ di dalam dalam kawasan Asia.

Pada bula Oktober 2016, DBS telah terjadi dilaksanakan mengumumkan rencana pengambilalihan Bisnis Retail serta Wealth Management ANZ pada pasar dalam Singapura, Hong Kong, China, Taiwan kemudian Indonesia.

Bank Barclays Indonesia

Barclays merupakan bank asing yang paling cepat meninggalkan Indonesia. Bank jika Inggris ini masuk Indonesia pada 2008 dengan mengakuisisi Bank Akita juga mengganti nama perusahaan jadi Bank Barclays Indonesia.

Ini sejalan dengan strategi raksasa bank di tempat tempat Inggris itu untuk reorganisasi melalui 3 divisi terpisah yakni Global Retail Banking (GRB), Corporate and Investment Banking and Wealth Management (CIBWM) lalu Absa. Absa adalah salah satu kelompok bidang usaha finansial terbesar di tempat dalam Afrika Selatan.

Langkah ini menelan biaya hingga 100 jt pound atau sekitar US$ 150 juta. Barclays juga berniat mengedarkan Bank Akita atau Bank Barclays Indonesia pada waktu yang mana mana tepat.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *