Jakarta,REDAKSI17.COM – Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 yang dimaksud hal tersebut akan digelar pada Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024. Sebagai negara kepulauan terbesar di tempat dalam dunia, tata kelola air mempunyai tantangan tersendiri, mulai dari perlindungan sumber daya alam hingga penanggulangan bencana alam terkait air.
Tidak heran Indonesia miliki peran strategis bukan semata-mata sebagai tuan rumah, namun juga sebagai pembelajar yang tersebut berpartisipasi juga pemimpin dalam inisiatif global untuk menjaga keberlanjutan air bagi kesejahteraan bersama.
Oleh sebab itu untuk menegaskan kesuksesan World Water Forum ke-10, persiapan dari segi logistik, lokasi, hingga keamanan juga harus terjamin.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI yang dimaksud digunakan juga Komandan Satgas Penerangan Kogabpadpam VVIP World Water Forum ke-10 Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengungkapkan selain menyiapkan prajurit kemudian kendaraan pendukung, pihaknya pun menyiagakan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
“Alutsista yang dimaksud mana ada seperti pesawat untuk persiapan kalau ada evakuasi, ada bencana alam, atau erupsi gunung. Pengamanan di dalam dalam laut juga kita siapkan, kapal-kapal kita kerahkan. KRI-KRI dikerahkan pada dalam Selat Bali kemudian Selat Lombok,” terang Kapuspen TNI dikutip dari siaran pers, Senin (13/5/2024).
Di samping itu, TNI juga menyiapkan puluhan Rantis kemudian motor kawal yang hal itu akan dibawa menggunakan empat KRI milik TNI AL, yakni KRI Banjarmasin-592, KRI Makassar-590, KRI Banda Aceh-593, lalu KRI Teluk Bintuni-520 menuju Pulau Dewata. Seluruh Rantis ini diperkirakan akan tiba di tempat area pelabuhan Tanjung Benoa Bali pada 14 Mei 2024.
Jenis Rantis yang mulai diberangkatkan menggunakan keempat KRI, meliputi Ransus CBRNE Sprinter 516, Ransus Lidik Kizi Nubika, Ran Elf (satwa), Ranpur Anoa, Ransus Jihandak Ivader+ Bom Trailer, Motor listrik (POM), Motor listrik (Matan), Mobil listrik (POM), serta Sea Rider + truk penarik.
Keamanan juga disiapkan Kepolisian Daerah (Polda) Bali untuk kegiatan karya wisata para delegasi World Water Forum ke-10. Antara lain Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kura Kura Bali/Bali Turtle Island Development (BTID), Taman Hutan Raya Mangove Ngurah Rai, Kuta Tsunami Shelter, juga Museum Subak Tabanan.
Selain itu, para delegasi juga akan mengunjungi Daya Tarik Wisata Jatiluwih UNESCO World Heritage Site Tabanan, Pura Danau Beratan Bedugul di dalam dalam Kabupaten Tabanan, Danau Batur Kintamani dalam Bangli, juga Cultural Village Ubud di dalam area Gianyar.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan menyatakan Polda Bali siap dalam pengamanan pertemuan World Water Forum ke-10 yang mana dimaksud akan dipusatkan pada tempat daerah Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua, Bali.
“Pengamanan yang disebut betul-betul kami atur mulai dari lokasi yang mana dimaksud dikunjungi maupun pengamanan rute-rute yang digunakan dimaksud akan dilalui,” katanya.
Untuk menunjang pekerjaan personel di tempat dalam lapangan, kata Jansen, Polda Bali mempunyai dua command center yang mana itu dilengkapi peralatan canggih, para operator ahli juga terlatih yang digunakan dimaksud terletak di dalam tempat ITDC Nusa Dua serta Mako Polda Bali.
Command Center Polda Bali mempunyai lebih lanjut banyak dari 1.700 titik CCTV yang dimaksud digunakan terpasang di dalam tempat berbagai lokasi strategis di area tempat seluruh Bali, seperti kawasan wisata Nusa Dua, Kuta, Sanur, Ubud, Jatiluwih, Kintamani, Bedugul, serta beberapa titik yang tersebut yang disebut menjadi pintu masuk Bali seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Padangbai, juga Pelabuhan Celukan Bawang.
Kamera pengawas juga terpasang pada tempat terminal-terminal antar-provinsi serta juga pada jalan-jalan protokol, kawasan kota. Termasuk tempat-tempat umum lainnya juga juga lokasi yang mana dianggap rawan gangguan Kamtibmas lainnya.
“Seluruh CCTV hal itu akan tersambung langsung ke layar-layar monitor dalam ruang Command Center Polda Bali,” kata dia.
Kamera pengawas ini mempunyai berbagai fitur dalam pengendalian operasi kepolisian yang tersebut terhubung dengan aplikasi informasi vital. Di antaranya informasi cuaca kemudian bencana alam, pemantauan arus lalu lintas lalu alat penghitung kendaraan yang mana mana melintas kemudian pendeteksi kerumunan orang, serta deteksi plat nomor kendaraan yang terintegrasi langsung dengan database Korlantas Polri.
Pada kamera pengawas hal itu terdapat juga alat deteksi identifikasi wajah yang dimaksud dimaksud terintegrasi langsung dengan database Dukcapil juga Pusinafis Bareskrim Polri, meliputi red notice, baik WNA maupun WNI, termasuk data teroris lalu residivis, monitoring GPS ranmor patroli serta Pengawalan, serta monitoring drone pada lokasi penyelenggaraan World Water Forum ke-10.
Selain itu, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan datang mengerahkan 231 kendaraan operasional berbahan bakar listrik, baik roda dua maupun roda empat untuk mengamankan World Water Forum ke-10 di tempat area Bali yang dimaksud belangsung pada 18-25 Mei 2024.
Korlantas akan menggunakan kendaraan listrik roda dua sebanyak 64 unit juga juga kendaraan listrik roda empat sebanyak 45 unit untuk pengawalan VVIP. Sementara untuk pengawalan tamu VIP, kendaraan listrik roda dua dikerahkan sebanyak 68 unit kemudian juga kendaraan roda empat sebanyak 50 unit.
Bahkan ada juga komando mobile (kommob) sebanyak 2 unit juga juga kendaraan traffic accident analysis(TAA) sebanyak 1 unit.
Korlantas Polri juga akan menerjunkan 2.446 personel gabungan, terdiri atas Ditlantas Polda Bali 906 personel, Korlantas Polri, dan juga juga jajaran Ditlantas Nusantara sebanyak 1.532 personel. Sementara itu TNI Angkatan Laut juga turut menyiagakan tujuh kapal perang (KRI) kemudian juga dua helikopternya pada area Bali. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta mengatakan, kapal-kapal perang itu beserta alutsista lain dari TNI AL calon siaga dalam Bali atau on position sejak 13 Mei 2024.
Adapun tujuh kapal perang itu terdiri atas dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit (BRS), juga tiga kapal patroli cepat. Kapal-kapal itu seluruhnya bermarkas dalam wilayah kerja Komando Armada (Koarmada) II TNI AL, mencakup KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, serta juga KRI dr. Soeharso-990.
“Kemudian ada juga dua helikopter, searider, juga LCVP (landing craft vehicle personnel/sekoci pendarat amfibi),” kata dia.
Dia menegaskan, pihaknya juga menyiapkan total 1.060 prajurit-nya untuk mengawal seluruh rangkaian acara. Tak hanya sekali hanya itu, ada juga 12.000 tambahan banyak prajurit TNI dari tiga matra yang dipersiapkan untuk membantu tidaklah semata-mata sekadar pengamanan, tetapi juga pengawalan terhadap tamu-tamu negara, serta antisipasi terhadap berbagai kemungkinan bencana alam saat acara berlangsung.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Informasi kemudian Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong terus mengebut persiapan World Water Forum ke-10. Menurutnya di area dalam Bali, tiada terlalu sulit akibat infrastruktur telekomunikasinya sudah siap. Terkait dengan infrastruktur juga akan dijalani beautifikasi terutama pada tempat-tempat kunjungan para peserta seperti dalam dalam daerah Jatiluwih.
“Nanti penataan infrastruktur akan diimplementasikan kalau mampu kabel-kabel itu nggak menjuntai, sudah koordinasi dengan hotel, restaurant, dalam sekitar Jatiluwih yang dimaksud dimaksud akan menjadi kunjungan,” ungkapnya.
Kominfo juga melakukan persiapan substansi, seperti menyiapkan materi yang digunakan mana masih dinamis tergantung masukan dari berbagai pihak. Kominfo terus berkoordinasi dengan World Water Council (WWC) untuk menyepakati tema-tema yang dimaksud digunakan didiskusikan.