Danurejan,REDAKSI17.COM –  Suasana meriah dan semarak mewarnai pelaksanaan Bazar UMKM Kemantren Danurejan Tahun 2025 yang digelar di depan Kantor Kemantren Danurejan, Jumat (31/10). Sejak pagi, area bazar dipadati pengunjung yang antusias berbelanja, menikmati hiburan, sekaligus mengikuti berbagai kegiatan yang dikemas menarik untuk semua kalangan.

Matri Pamong Praja (MPP) Danurejan, Bambang Endro Wibowo, menyampaikan bahwa kegiatan Bazar UMKM Kemantren Danurejan Tahun 2025 merupakan bagian dari program Peningkatan Daya Saing Produk UMKM melalui pemasaran produk secara offline, sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha mikro agar semakin dikenal dan berdaya saing.

“Tujuan pelaksanaan ini adalah untuk meningkatkan akses pasar dan daya saing produk UMKM, dalam rangka mewujudkan visi Kota Yogyakarta sebagai kota pusat kebudayaan dan pusat pariwisata yang berkarakter Smart City,” ujar Bambang.

Bazar ini tidak hanya menjadi ajang promosi dan penjualan produk unggulan 24 pelaku UMKM, tetapi juga dirancang sebagai ruang interaksi dan hiburan masyarakat. Penampilan spesial dari Barongsai Mahkota Suci Tegal Panggung menjadi daya tarik utama.

Penampilan spesial dari Barongsai Mahkota Suci Tegal Panggung

Selain itu, Bambang menyebutkan beberapa kegiatan lainnya, diantaranya lomba mewarnai yang diikuti oleh delapan taman kanak-kanak dan kelompok bermain di wilayah Danurejan. Tidak hanya itu, pengunjung mendapat kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan oleh Puskesmas Danurejan serta mengikuti sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba yang diberikan oleh BNN Provinsi DIY.

Ia mengungkapkan total nilai transaksi yang ditargetkan dalam pelaksanaan Bazar UMKM ini mencapai Rp 24 juta atau rata-rata Rp 1 juta per UMKM.

“Kami berharap, dengan diselenggarakannya Bazar UMKM ini, produk-produk lokal mampu beradaptasi, berinovasi, dan semakin berdaya saing, sehingga dapat memajukan UMKM di Kota Yogyakarta menuju UMKM Naik Kelas,” ujarnya.

Bambang juga menambahkan bahwa pelaku UMKM sangat berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan lebih sering, agar produk yang mereka hasilkan semakin dikenal oleh masyarakat luas.

“Kami berkomitmen memfasilitasi lebih banyak kegiatan serupa. Selain itu, kami juga punya event tahunan seperti Danurejan Expo, yang skalanya lebih besar dan harapannya event ini (Bazar UMKM) bisa seperti itu (Danurejan Expo),” pungkasnya.

Bazar UMKM Danurejan 2025

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan bazar ini. Menurutnya, kegiatan sudah berjalan dengan baik, namun masih perlu diperbesar skalanya agar berdampak lebih luas bagi promosi UMKM dan pariwisata kota.

“Acara hari ini sangat bagus, tapi kurang besar. Tahun depan, 2026, kami harap bisa digelar lebih meriah lagi. Meski anggarannya kecil, tapi karena berkolaborasi dengan berbagai pihak acaranya bisa besar,” ujar Wawan.

Wawan menekankan pentingnya menjadikan kegiatan UMKM tidak hanya sebagai ajang jual beli, tetapi juga dikemas menjadi event wisata yang dapat mendatangkan wisatawan. Menurutnya, pengemasan acara perlu dikelola seperti event organizer profesional, dengan konsep yang kreatif dan atraktif agar menarik perhatian masyarakat luas.

“Jangan hanya berpikir ‘ini lho UMKM-ku’, tapi kemaslah dengan lebih halus. Misalnya dibuat Danurejan Festival di lokasi strategis yang bisa jadi destinasi wisata. Dengan dukungan dinas terkait dan promosi yang baik, kegiatan ini bisa masuk ke kalender event pariwisata Yogyakarta,” tegasnya.

Wawan juga mendorong agar 14 kemantren di Kota Yogyakarta dapat menggelar event serupa secara bergantian, terutama pada masa low season pariwisata di bulan Januari–April untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke kota ini. “Kalau kegiatan UMKM dilakukan di bulan-bulan sepi wisatawan, maka bisa jadi magnet baru. Justru disitu Kota Yogya akan tetap ramai, ekonomi UMKM bergerak, dan wisatawan datang karena ada event menarik,” ujarnya.

 

“Kegiatan seperti Barongsai ini bagus, bisa jadi identitas Danurejan. Ke depan, setiap kemantren bisa menampilkan keunikannya masing-masing,” lanjutnya.

Salah satu pelaku UMKM peserta bazar, Puji Harningsih, mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia menuturkan, acara seperti ini sangat membantu pelaku usaha kecil untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk kepada masyarakat.

“Saya menjual pepes pindang salem bumbu kelapa dengan pare, juga cemilan ikan wader. Senang sekali bisa ikut bazar seperti ini, karena banyak yang mampir dan mencoba produk kami,” ujarnya.