Yogyakarta,REDAKSI17.COM — Upaya memperkuat transportasi hijau di DIY kian mendapat angin segar melalui distribusi 200 unit becak listrik bantuan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Bantuan yang menyasar para pembecak lansia ini tidak hanya meringankan beban fisik mereka, tetapi juga mengawali transformasi moda transportasi budaya Yogyakarta menuju layanan yang lebih ramah lingkungan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sebanyak 200 unit becak listrik tersebut didistribusikan kepada pengemudi becak lansia di seluruh kabupaten/kota se-DIY, dengan penerima terbanyak berasal dari Bantul. Seluruh unit diberikan secara gratis kepada pengemudi becak yang telah terdata dan memenuhi kriteria usia serta aktivitas kerja harian.
Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Ketua DPRD DIY, Budi Waljiman, pada Selasa (23/12) di Kantor DPRD DIY. Menurutnya, kehadiran becak listrik merupakan langkah nyata pemerintah pusat yang berpihak pada pekerja sektor informal, terutama mereka yang telah berusia lanjut namun tetap menggantungkan hidup pada profesi pembecak.
“Becak listrik ini bukan hanya alat transportasi, tetapi wujud perhatian negara yang memudahkan pekerjaan para pembecak. Program ini sekaligus memperkuat identitas Yogyakarta sebagai kota wisata yang mengutamakan kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Budi.
Untuk memastikan pemanfaatan yang optimal, pemerintah juga telah menyiapkan titik pengisian baterai di berbagai lokasi yang mudah dijangkau. Pendataan dan verifikasi penerima dilakukan dengan cermat sehingga bantuan tepat sasaran bagi pembecak yang paling membutuhkan.
Pada hari yang sama, prosesi penyerahan juga berlangsung di Museum H. M. Soeharto, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Ratusan pengemudi becak hadir dalam kegiatan tersebut, yang turut dihadiri Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta serta Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Hediati Soeharto.
Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menyampaikan becak tetap menjadi moda transportasi budaya yang memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan. Ia mendukung penuh pengembangan becak listrik sebagai upaya menjaga tradisi sekaligus menekan emisi. “Becak adalah ikon Jogja. Penggunaan motor listrik akan membuatnya lebih relevan untuk masa depan,” ungkapnya.
Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Hediati Soeharto, menambahkan transformasi becak listrik membawa pesan kemanusiaan yang kuat, yakni meringankan pekerjaan pembecak sekaligus memastikan mereka tetap produktif di usia lanjut. “Kami ingin para pembecak tetap sehat, tetap bekerja, dan tetap tersenyum,” katanya.
Sejumlah penerima bantuan juga mengungkapkan kebahagiaan mereka. Supardi, pembecak asal Yogyakarta, menyebut becak listrik membuat pekerjaannya jauh lebih ringan. Sementara Dalijo dari Pandak mengatakan bahwa ia kini bisa kembali mengayuh rezeki meski usia sudah senja. “Tinggal ngulir, langsung jalan,” ucapnya.
Program becak listrik ini merupakan bagian dari kebijakan nasional Presiden Prabowo melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional bekerja sama dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Pemerintah menargetkan penyediaan 10 ribu becak listrik pada 2025 dan meningkat menjadi 30 ribu unit pada 2026, dengan prioritas bagi para pembecak lansia di berbagai daerah.
Dalam peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di Kota Bekasi, Senin (17/11) lalu, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya penggunaan becak listrik oleh pengemudi lanjut usia demi keselamatan dan keberlanjutan pekerjaan mereka. Becak listrik dipandang sebagai langkah penting mewujudkan transportasi yang aman, ramah lingkungan, dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Saya sudah siapkan nanti semua becak di seluruh Indonesia harus pakai motor listrik. Tidak boleh lagi ada pengemudi becak usianya di atas 70 tahun. Nanti tolong para menteri pikirkan rencananya. Pokoknya Indonesia akan bangkit bersama-sama menuju Indonesia yang hebat, Indonesia emas,” pungkas Presiden Prabowo.
Humas Pemda DIY




