Aceh,REDAKSI17.COM – Presiden Prabowo Subianto memperlihatkan sikap berbeda kepada Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, dengan Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, dan Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar.
Momen ini terjadi saat Prabowo menggelar rapat terbatas (ratas) darurat bersama sejumlah menteri di posko terpadu penanganan bencana di Lapangan Udara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Minggu (7/12/2025) malam.
Dalam kesempatan itu, Prabowo melayangkan sindiran keras terhadap Mirwan MS yang melaksanakan ibadah umrah di tengah bencana banjir.
Padahal, sebelum berangkat umrah, Mirwan sempat menandatangani surat ketidaksanggupan menangani bencana banjir di Aceh Selatan, tanpa bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh dan pusat.
Apalagi, Mirwan berangkat tanpa mengantongi izin, baik dari Gubernur Aceh maupun Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Atas hal itu, Prabowo pun meminta Mendagri Tito Karnavian untuk mencopot Mirwan.
“Kalau ada yang mau lari, lari saja enggak apa-apa. Copot. Mendagri, bisa ya diproses?” tanya Prabowo, Minggu.
“Bisa, Pak,” jawab Tito.
Prabowo menganggap sikap Mirwan tersebut seperti desersi di dunia militer.
Meninggalkan warga di tengah musibah layaknya meninggalkan anak buah dalam keadaan bahaya.
Prabowo pun menegaskan hal sedemikian rupa tidak bisa ditoleransi.
“Itu kalau tentara namanya desersi. Dalam keadaan bahaya, meninggalkan anak buah, wadu, itu enggak bisa (ditoleransi)” tegas dia.
Sementara itu, Prabowo menunjukkan sikap berbeda kepada Haili dan Tagore.
Wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah yang masih terisolasi, membuat Haili dan Tagore tidak bisa bertemu Prabowo.
Karena itu, Prabowo pun melakukan panggilan video untuk mengecek keadaan keduanya di tengah ratas berlangsung.
Meski panggilan video sempat tersendat beberapa kali, Prabowo kekeh menyampaikan apresiasinya terhadap Haili dan Tagore.
Ia memastikan bakal berkunjung langsung ke Aceh Tengah dan Bener Meriah untuk bertemu mereka.
“Terima kasih pengabdianmu, tabah selalu. Saya akan berusaha nengok kalian kesempatan pertama ya,” kata Prabowo.
“Saya datang, saya mau nengok kalian, saya mau lihat muka-muka kalian. Terima kasih,” lanjutnya.
Update Korban Bencana Banjir Sumatra
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengumumkan update korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Bara, Senin (8/12/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, berdasarkan data hari ini pukul 16.00 WIB, tim gabungan kembali menemukan 40 jenazah akibat bencana banjir dan longsor di Sumatra.
Rinciannya, 23 di Aceh, sembilan di Sumut, dan delapan di Sumbar.
Angka ini menambah jumlah korban tewas akibat banjir bandang menjadi 961 jiwa.
“Hari ini, per pukul 16.00 WIB, tim yang dipimpin Basarnas dan didukung tim gabungan, menemukan 40 jenazah. dengan rincian, untuk Aceh itu bertambah 23 dari 366 kemarin, menjadi hari ini 389 jiwa meninggal dunia.”
“Sumut dari 329 jasad yang sudah ditemukan per kemarin, hari ini bertambah 9, menjadi 338 jiwa meninggal dunia. Selanjutnya untuk Sumbar, kemarin 226 jiwa, hari ini bertambah 8 jasad yang ditemukan, menjadi 234 jiwa meninggal,” kata Abdul Muhari, dilansir tayangan video di kanal YouTube BNPB, Senin sore.
Sementara itu, korban hilang akibat banjir Sumatra berkurang pada Senin. Dari yang semula 392 jiwa, menjadi 293 jiwa.
Jumlah tersebut merupakan hasil rekapitulasi data dari tiga provinsi, berdasarkan data yang tercatat dalam Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BNPB.





