Home / Nasional / Begini Duet Airlangga dan Anwar Ibrahim di Pertemuan ASEAN-Negara Teluk

Begini Duet Airlangga dan Anwar Ibrahim di Pertemuan ASEAN-Negara Teluk

Begini Duet Airlangga kemudian Anwar Ibrahim dalam Pertemuan ASEAN-Negara Teluk

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pembuka pada dialog strategis ASEAN – Gulf Cooperation Countries (GCC) minggu lalu. Airlangga serta juga Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim diundang oleh World Economic Forum (WEF) untuk membuka forum dialog ini.

Dalam dialog tersebut, juga turut hadir berbagai menteri dari negara ASEAN kemudian GCC lainnya untuk berdiskusi dalam mengidentifikasi bagaimana kedua kawasan ini dapat “naik tingkat” dalam kerja mirip antar regional lalu menyongsong pertumbuhan yang digunakan berkelanjutan pada tempat tengah ketidakpastian global.

Dalam kesempatan ini, Airlangga menegaskan kerja identik antar kawasan ini sangat penting, terutama berkaitan dengan rencana domestik mencapai Indonesia Emas pada 2045 pada tengah perlambatan kegiatan dunia usaha global serta juga eskalasi tensi pada geopolitik saat ini.

Untuk memperkuat Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang dimaksud sebelumnya sudah pernah dijalin ASEAN bersama beberapa negara mitra, Menko Airlangga mengusulkan untuk memperluas mitra kerja mirip RCEP dengan negara-negara dalam tempat GCC. “ASEAN mempunyai trade bloc yang tersebut mana besar yaitu RCEP, yaitu ASEAN + 6 negara. Jika ditambahkan dengan trade bloc GCC, maka ini akan menjadi mega trade bloc terbesar di tempat dalam dunia,” ungkap Menko Airlangga.

“Trade bloc ini dapat memfasilitasi berbagai prospek kerja mirip di dalam area sektor perdagangan, investasi, digital ekonomi, keuangan syariah, UMKM, juga pertukaran pemuda,” tambah Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menggarisbawahi ASEAN-GCC Framework berikutnya yang implementasinya harus tambahan tinggi jelas serta konkret. Penjajakan kerja sebanding Free Trade Agreement perlu dimulai dengan negara-negara GCC, sedangkan yang mana sudah ada perlu diperkuat lalu diperluas.

Kerja serupa ini tentu akan menjadi prospek pengerjaan dunia usaha juga perdagangan baru yang digunakan akan memperkuat dunia perniagaan kedua kawasan. Sektor pertanian, energi, pariwisata merupakan sektor esensial, mengingat kedua kawasan ini mempunyai keunikan sendiri, termasuk prospek kerja identik di dalam tempat bidang transisi energi, carbon storage, pendidikan, budaya, serta industri hasil halal.

Kerja sejenis ini juga akan berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan kemudian energi, sekaligus memberikan sinyal ke dunia bahwa ASEAN-GCC merupakan suatu kekuatan kegiatan ekonomi baru di area area dunia.

Sebelumnya, Menko Airlangga juga bergabung sebagai panelis pada sesi Labour Markets for the Next Generation bersama para pemimpin dunia lainnya pada dalam WEF Special Meeting on Global Collaboration, Growth and Energy for Development.

Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam sambutannya menyebutkan dialog ini sangat penting sebagai momentum penguatan kerja identik ASEAN serta GCC terutama di tempat tempat segi perdagangan kemudian investasi. Terlebih, Indonesia, Malaysia, kemudian Laos merupakan “Troika” dari Keketuaan ASEAN tahun ini. Troika sendiri merupakan konsep penggiliran keketuaan suatu acara untuk menjamin ketersambungan juga keberlanjutan isu yang dimaksud dibahas.

Pada tahun 2023 lalu, Keketuaan ASEAN dipegang oleh Indonesia serta mengangkat tema “Epicentrum of Growth”. Selanjutnya pada tahun 2024 ini, Keketuaan ASEAN dipegang oleh Laos, sekaligus bertepatan dengan momen KTT ASEAN-GCC berikutnya, sedangkan pada tahun 2025, Keketuaan ASEAN akan dipegang oleh Malaysia.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *