Home / Nasional / Begini Nasib Ekonomi RI Jika Perang Israel vs Iran Pecah

Begini Nasib Ekonomi RI Jika Perang Israel vs Iran Pecah

Begini Nasib Ekonomi RI Jika Perang Israel vs Iran Pecah

Jakarta,REDAKSI17.COM – Perang yang mana digunakan terjadi antara Israel kemudian Iran berpotensi memberi dampak rambatan terhadap Indonesia, terutama dari sisi kegiatan ekonomi bila tensinya memburuk. Dampak itu mulai dari beban subsidi energi yang mana tinggi akibat potensi kenaikan tarif minyak dunia dalam beberapa waktu ke depan.

“Ada tendensi kenaikan minyak, bahkan diprediksi mampu US$90an per barel. Tapi kita nggak bisa saja semata memprediksi eskalasi sampai mana. Karena bisa jadi jadi aja konflik naik lagi kemarin ada serangan balik pasti jalurnya kenaikan nilai komoditas energi lalu pangan,” kata Kepala Center of Digital Economy and SMEs Indef Eisha Maghfiruha dalam diskusi virtual, Sabtu (20/4/2024).

“Dan sebagai importir minyak bumi, kita sangat was-was sebab beban subsidi pemerintah juga menjadi beban biaya industri kita,” tegasnya.

Industri manufaktur yang dimaksud hal itu unsur baku produksinya masih ketergantungan dengan impor juga akan terpengaruh, imbas dari kenaikan nilai akibat penguatan dolar, hingga pasokannya yang tersebut mana terganggu akibat jalur dagang utama seperti Selat Hormuz melalui medan perang Israel juga Iran.

Oleh sebab itu, ketersediaan stok menjadi ancaman terganggunya industri di dalam area dalam negeri. Selain itu pengaruh ke logistik yakni dari sisi rantai pasokan atau supply chain juga calon terdampak pada perekonomian domestik, akibat pengaruh supply shock.

“Logistik akan terpencil lebih banyak banyak panjang lantaran selain diputar arah arusnya ngga melewati jalur tertentu dikarenakan konflik keamanan, ada supply chain terputus jadi lama lalu biaya tinggi ini mempengaruhi industri manufaktur yang dimaksud dimaksud perlu input juga tarif jual komoditas terhambat. Sebagai negara pengimpor minyak bumi lalu substansi impor, ketergantungan importir input masih tinggi sehingga berdampak ke struktur biaya ke industri kita,” kata Eisha.

Meski demikian, ada dampak yang mana dimaksud mampu jadi positif dari kenaikan nilai minyak itu, yakni mengupayakan percepatan energi hijau.

“Beberapa komoditas cenderung naik dalam area beberapa minggu. Jika biaya minyak naik maka ada hal yang tersebut digunakan tiada disadari juga seperti kita didorong agar ada percepatan transisi energi terbarukan, transisi energi oleh sebab itu kita bukan mampu jadi terus ketergantungan dengan batubara,” kata Eisha.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *