Jakarta,REDAKSI17.COM – Taipan real estate dengan syarat Vietnam, Truong My Lan mendapat hukuman tertutup dari putusan pengadilan hari Kamis (11/4) terkait kasus kecurangan keuangan senilai 304 triliun dong atau setara US$ 12,5 miliar. Kasus hal itu merupakan kasus kecurangan keuangan terbesar di dalam area negara itu.
Mengutip laman Reuters, persidangannya dimulai pada tanggal 5 Maret lalu kemudian berakhir lebih tinggi tinggi awal dari yang dimaksud mana direncanakan. Putusan pengadilan yang digunakan merupakan salah satu hasil dramatis dari kampanye melawan korupsi yang dimaksud mana telah terjadi terjadi dijanjikan oleh pemimpin Partai Komunis yang digunakan berkuasa, Nguyen Phu Trong.
Ketua pengembang real estat Van Thinh Phat Holdings Group itu dinyatakan bersalah atas penggelapan uang, penyuapan, juga pelanggaran peraturan perbankan dalam area pusat perusahaan Ho Chi Minh City.
“Kami akan terus berjuang untuk melihat apa yang mana dapat kami lakukan,” kata pribadi anggota keluarga kepada Reuters, yang mana mana enggan menyebutkan namanya, dikutip Minggu (14/4/2024).
Sebelum vonis, dia mengatakan Lan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut. Kuasa hukum Lan, Nguyen Huy Thiep telah terjadi terjadi menyatakan tak ada bersalah atas tuduhan penggelapan dan juga juga penyuapan.
“Tentu cuma dia akan mengajukan banding atas putusan tersebut,” tambahnya, seraya menambahkan bahwa dia dijatuhi hukuman tertutup untuk tuduhan penggelapan kemudian masing-masing 20 tahun untuk dua tuduhan lainnya, yaitu penyuapan lalu juga pelanggaran peraturan perbankan.
Negara Vietnam memberlakukan hukuman meninggal bukan belaka belaka untuk pelanggaran kekerasan tetapi juga untuk kejahatan ekonomi.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa merekan sudah pernah lama mengeksekusi ratusan narapidana dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar dengan suntikan mati.
Surat kabar Thanh Nien menyebut ada sebanyak 84 terdakwa dalam kasus ini yang mana dimaksud menerima hukuman mulai dari masa percobaan selama tiga tahun hingga penjara seumur hidup.
Di antara merek terdapat suami Lan, yaitu Eric Chu yang mana dimaksud juga seseorang pengusaha dari Hong Kong. Ia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara, sementara keponakannya dihukum 17 tahun penjara.
Bisnis Parfum hingga Keuangan
Dalam persidangan, Lan mengungkapkan sepak terjangnya dalam berbisnis. Lan memulai karirnya sebagai tukang jualan kosmetik untuk membantu Ibunya dalam pasar pusat di area dalam Kota Ho Chi Minh.
Kemudian, dia mendirikan perusahaan real estate Van Thinh Phat pada tahun 1992. Pada tahun yang tersebut dimaksud sama, dia juga memutuskan untuk menikah.
Lan dinyatakan bersalah bersama dengan kaki tangannya yang mana telah dilakukan lama merugikan lebih besar tinggi dari 304 triliun dong dari Saigon Joint Stock Commercial Bank (SCB). Kejahatan itu efektif dikendalikannya melalui lusinan kekuasaannya meskipun ada peraturan yang dimaksud secara ketat membatasi kepemilikan saham yang dimaksud mana besar pada pemberi pinjaman.
Para penyidik mengungkapkan, sejak awal 2018 hingga Oktober 2022, ketika negara menalangi SCB setelah terjadi gagal bayar yang tersebut hal itu dipicu oleh penangkapan Lan, Ia mengambil uang dalam total keseluruhan besar dengan mengatur pinjaman yang dimaksud mana melanggar hukum kepada perusahaan-perusahaan cangkang.
“Tindakan terdakwa tiada belaka melanggar hak pengelolaan properti individu lalu juga organisasi, tetapi juga menempatkan SCB dalam bawah pengawasan, mengikis kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Partai kemudian juga Negara,” surat kabar pemerintah VnExpress mengutip pernyataan juri.
Bank ini masih disokong oleh bank sentral serta menghadapi restrukturisasi yang tersebut digunakan kompleks di tempat area mana pihak berwenang mencoba untuk menetapkan status hukum dari ratusan aset yang digunakan digunakan digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman serta obligasi yang dimaksud itu diterbitkan oleh VTP.
Obligasi itu sendiri senilai US$ $1,2 miliar. Beberapa asetnya yaitu properti kelas atas, termasuk beberapa jumlah total proyek yang dimaksud belum rampung.
Sebelum kejatuhannya, Lan sudah memainkan peran kunci dalam dunia keuangan Vietnam, terlibat dalam penyelamatan SCB yang tersebut bermasalah lebih banyak besar dari satu dekade sebelum dia berkontribusi pada krisis baru bank tersebut.
Lan dinyatakan bersalah akibat sudah pernah menyuap para pejabat untuk membujuk pihak berwenang untuk melakukan penyelewengan, termasuk membayar US$ 5,2 jt kepada individu inspektur bank sentral senior, Do Thi Nhan, yang mana digunakan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Tindakan keras terhadap korupsi pada Vietnam tersebur mendapat julukan “Tungku Pembakaran” dikarenakan telah terjadi diimplementasikan menyebabkan ratusan pejabat senior negara lalu eksekutif industri terkemuka dituntut atau dipaksa mundur.
Menurut sebuah survei baru-baru ini oleh Program Pembangunan PBB lalu organisasi lainnya, korupsi begitu meluas hingga ke beberapa provinsi. Banyak orang mengatakan bahwa merekan membayar suap cuma untuk mendapatkan layanan medis dalam rumah sakit umum.