Umbulharjo,REDAKSI17.COM-Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo bersama para kepala daerah se-DIY mendampingi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X meninjau tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah DIY, Selasa (21/10/2025).
Kunjungan tersebut meliputi tiga titik lokasi, yakni TPST Kranon, TPST Bawuran, dan TPST Tamanmartani. Peninjauan dilakukan sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi penanganan sampah yang digelar di Gedung Pracimosono komplek Kepatihan Yogyakarta pada hari yang sama.
Dalam rapat ini, para kepala daerah bersama Gubernur DIY membahas strategi pengelolaan sampah terpadu serta kemungkinan kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah pusat untuk mengoptimalkan sistem pengolahan sampah di wilayah DIY.

Ngarsa Dalem menjelaskan, peninjauan di tiga TPST ini bertujuan untuk melihat kesiapan fasilitas pengolahan sampah yang ada di DIY, terutama dalam kaitannya dengan proyek yang digagas oleh pihak Danantara, yakni pengolahan sampah menjadi bahan baku pembangkit listrik tenaga sampah.
“Peninjauan di tiga TPST ini untuk mengecek kesiapan ketiganya apakah sudah siap bergabung dengan proyek Danantara yang berencana mengolah sampah menjadi bahan baku pembangkit listrik,” ungkapnya.
Sri Sultan menambahkan, jika proyek tersebut nantinya dibiayai oleh Pemerintah Pusat, maka arah pengelolaannya akan lebih difokuskan untuk menghasilkan energi listrik dari sampah. Namun demikian, ia menegaskan perlunya koordinasi dan kajian menyeluruh sebelum keputusan akhir diambil.
“Kalau proyek ini dibiayai oleh Pemerintah Pusat, maka arah pengelolaannya akan fokus ke produksi listrik. Tapi sebelum itu, tentu perlu kajian mendalam dan koordinasi antar semua pihak agar tidak salah langkah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Sultan juga menekankan bahwa meskipun pengelolaan nantinya akan melibatkan Pemerintah Pusat, pemerintah daerah tetap memiliki peran penting, khususnya dalam operasional dan penyediaan armada pengangkut sampah. Menurutnya, daerah harus mampu menyiapkan armada dengan kapasitas minimal 1.000 ton sampah per hari agar sistem pengolahan dapat berjalan optimal.
“Kalau nanti pengelolaan diambil alih pusat, daerah tetap harus berperan. Salah satunya dengan menyediakan armada pengangkut sampah yang memadai, minimal 1.000 ton per hari,” tambahnya.
Setelah meninjau ketiga lokasi, Sri Sultan mengapresiasi kinerja dan inovasi pengelola TPST yang telah berupaya maksimal mengolah sampah secara mandiri. Ia menilai, sistem pengelolaan yang telah berjalan di TPST tersebut bisa menjadi contoh baik bagi daerah lain di DIY.
“Pengolahan sampah seperti ini relatif mampu berjalan dan diharapkan nantinya dapat semakin baik,” tutur Sri Sultan.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta siap mendukung dan bergabung dengan proyek Danantara apabila rencana kerja sama ini terealisasi.
Menurutnya, pengolahan sampah menjadi energi listrik merupakan langkah strategis dalam mengatasi persoalan sampah sekaligus mendukung ketahanan energi daerah.

“Pemerintah Kota Yogyakarta tentu siap berkolaborasi dan bergabung dalam proyek Danantara. Selain mengurangi timbunan sampah, program ini juga bisa menghasilkan manfaat baru berupa energi listrik,” ujar Hasto.
Hasto berharap kunjungan ini dapat menjadi langkah konkret dalam penyelesaian persoalan sampah di DIY, khususnya di Kota Yogyakarta.
“Selain meningkatkan sistem pengelolaan sampah melalui penguatan TPST, dalam mengurangi volume sampah, Pemkot Yogyakarta juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah sejak dari sumbernya. Selain itu juga melakukan optimalisasi bank sampah,” bebernya.