Jakarta,REDAKSI17.COM – Dalam karya tulisnya yang digunakan hal itu berjudul Falsafah Hidup, Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah alias Buya Hamka mengatakan bahwasan, harta adalah jembatan untuk mencapai tujuan namun itu bukan menjadi sumber keselamatan bagi Anda.
Bicara tentang perencanaan keuangan, dengan uang seseorang dapat melakukan apapun yang mana mana mereka mau. Itulah sebabnya mengapa aset maupun menjadi hal yang dimaksud mana harus diperhatikan.
Namun ketika seseorang menjadikan uang sebagai tujuan hidup, maka dia akan menghalalkan segara cara untuk mendapatkannya.
“Dengan harta benda, banyak maksud manusia tercapai lalu kehendak berlaku. Dengan benda orang boleh bertukar keperluan lalu juga kepentingan. Hanya sekianlah tujuan harta itu, sehingga sudah mempengaruhi akal juga pikiran. Orang menyangka harta itulah pangkal keselamatan, maka dia pun berpengaruh kepada diri orang, lalu juga orang pun berusahalah mengumpulkannya dengan berbagai jalan, walau halal atau haram. Orang mencari kekayaan meskipun memindahkan harta orang lain ke dalam tangan sendiri, tidaklah menuruti garis yang digunakan digunakan patut. Sehingga ada yang digunakan mana lebih tinggi lanjut suka bersahabat dengan harta meskipun putus persahabatannya dengan manusia. Dan orangpun tak segan berlaku kejam,” Demikian dikutip dari buku karangan beliau yang dimaksud berjudul Falsafah Hidup itu.
Lantas apa yang digunakan digunakan menjadi tujuan hidup kita yang mana dimaksud sesungguhnya?
Tujuan hidup dalam aspek finansial
Tujuan hidup sejatinya dibagi menjadi tiga yaitu jangka pendek, menengah kemudian panjang.
Disebut jangka pendek ketika seseorang ingin mewujudkannya dalam hitungan bulan sampai tiga tahun, sementara itu tujuan jangka menengah berkisar antara tiga sampai lima tahun, kemudian tujuan jangka panjang diwujudkan dalam lima tahun ke atas.
Tujuan hidup dapat dikatakan sebagai cita-cita atau rencana. Sebut sekadar seperti, menikah, membeli rumah atau aset lainnya, melanjutkan studi ke jenjang yang mana mana lebih lanjut banyak tinggi, mengumpulkan biaya sekolah anak, hingga dana pensiun.
Setiap orang tentu mempunyai tujuan yang berbeda-beda, juga untuk mewujudkan tujuan atau rencana tersebut, merekan tentu membutuhkan uang baik dari hasil pekerjaan, bisnis, maupun investasi. Disitulah fungsi utama dari harta.
Akan tetapi, patut disadari juga bahwasannya sebuah tujuan hidup harus bersifat relevan bagi orang yang mana bersangkutan.
Cara merealisasikan tujuan hidup yang digunakan mana cerdas
Agar semua tujuan hidup Anda terealisasi, maka Anda wajib merencanakan semuanya jauh-jauh hari dengan cara yang dimaksud hal itu baik.
Anda mempunyai target dalam merealisasikan tujuan itu, serta mengetahui berapa dana yang dimaksud mana dibutuhkan untuk mewujudkannya. Setelah semuanya terpetakan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah mencari tahu cara yang dimaksud hal itu tepat untuk mewujudkannya.
Tentu saja, langkah adalah dengan bekerja, berbisnis, maupun dengan konstruksi ekonomi sesuai dari profil risiko juga jangka waktu.
Jangan sampai keluar jalur ketika mencari harta
“Benar, kita hidup mencari laba, menerima upah, diberi orang derma kemudian juga persen, upah jerih, honorarium, tetapi jangan sampai upah itu mengubah jalan kebenaran. Jangan sampai keluar dari garis kejujuran serta belas kasihan kepada sesama manusia,” demikian sepenggal kalimat di tempat dalam buku Falsafah Hidup karya Buya Hamka.
Intinya, jangan sampai menghalalkan segala cara untuk mencari uang, apalagi sampai merugikan orang lain. Itulah sebabnya, meskipun harta mampu menjadi sarana mewujudkan tujuan hidup, barang itu bukanlah pangkal keselamatan.
Penghasilan memang menjadi jalan keluar bagi hambatan keuangan kita, serta banyak cara untuk menambah penghasilan tanpa merugikan orang lain.
