Kepala Desa Sambirejo, Sungkono mengatakan, kondisi rumah yang tersebut rusak berbeda-beda, ada yang tersebut parah hingga miring. “Ada 12 rumah warga rusak dengan kondisi yang tersebut parah ambles lalu miring,” ujar Sungkono dilansir dari metaranews.co–partner Suara.com.
Hujan deras yang dimaksud mengguyur wilayah yang disebut selama beberapa jam memicu tanah retak di tempat Dusun Sumber Lamong.
Sebelumnya, kondisi tanah yang tersebut retak memang labil. “Penyebab ini akibat tanah memang labil, di area bagian belakang rumah juga lereng, ditambah pula hujan yang dimaksud terlalu lebat sehingga mengakibatkan bencana seperti ini,” kata Sungkono.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Bambang Dwijo Pranowo tanah retak hal tersebut terjadi pada Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.
“Tanah mulai bergerak sekitar pukul 22.00 WIB. Namun baru disadari warga sekitar pukul 23.00 WIB,” kata Bambang.
Sebanyak 34 orang harus mengungsi terdampak bencana tanah gerak yang mana terjadi di tempat wilayah tersebut.
Kendati demikian, beberapa warga masih lontang-lantung kebingungan untuk mengamankan barang berharganya termasuk hewan ternak.
Dia menyampaikan, dalam waktu dekat warga yang mana terdampak tanah retak akan direlokasi ke tempat tambahan aman.
“Kita evakuasi ke tempat lebih tinggi aman sekitar 50 meter dari lokasi, sudah kita siapkan tenda juga segala kebutuhan termasuk konsumsi lalu kesehatan, tapi kita lihat dulu perkembangannya,” pungkasnya.





