Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Usai jeda satu kali pertemuan pada masa libur lebaran, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan kembali menggelar Open House atau Gelar Griya pada Rabu (9/4/2025) mulai pukul 05.30-09.00 WIB di Ruang Sadewa Balai Kota.
Kegiatan tersebut menjadi salah wujud keterbukaan Pemerintah Kota Yogyakarta. Serta menghadirkan ruang dialog dan komunikasi secara langsung dengan warga masyarakat.
Ada sejumlah 12 rombongan warga masyarakat yang datang untuk menyampaikan keluhan, masukan, harapan hingga ajakan kolaborasi. Di antaranya perwakilan warga dari RW 08 dan 09 Wirobrajan, Kampung Jambu Suryatmajan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Yogya, dan perwakilan warga yang lain.

Hal yang disampaikan salah satunya oleh Ketua DPD PPNI Kota Yogyakarta Subworo Hadi. Pihaknya mengajak kolaborasi Pemkot dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Satu Kampung Satu Bidan atau Perawat. Dengan jumlah perawat di Yogyakarta sebanyak 4.200 orang.
“Perawat di Yogyakarta ada sekitar 4.200 orang kalau di Kota ada hampir seribu, tentu ini bisa dikolaborasikan dengan program Pemkot. Misalnya melalui kegiatan kami berupa pengabdian kepada masyarakat, yang juga bertujuan untuk pemenuhan Satuan Kredit Profesi (SKP) perawat,” katanya.

Kemudian ada juga Supriyadi perwakilan RW 08 dan 09 Wirobrajan, di wilayahnya hingga saat ini belum memiliki transporter atau penggerobak yang mengangkut sampah ke Depo.
“Sekarang kami buang sampahnya kolektif dari 25 rumah bergantian ke Depo, tapi memang belum ada gerobak khusus dan penggerobak secara tetap. Jadi kami harap ada solusi supaya apa yang sudah diatur ini bisa berjalan, tidak ada pembuangan sampah liar,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan, pada dasarnya program Satu Kampung Satu Bidan, tidak harus Bidan dalam artian ada Tenaga Kesehatan (Nakes) di setiap kampung termasuk perawat. Sehingga terbuka kolaborasi dengan PPNI Kota Yogya.
“Dalam 100 hari kerja ini kami kejar realisasinya, dari 169 kampung di Kota Yogya kami berdayakan sumber daya yang sudah ada itu dari Puskesmas dan Kader. Nanti ke depan bisa dikembangkan, termasuk kaitannya pemeriksaan gratis bagi lansia, ibu hamil dan anak-anak,” ujarnya.
Pada sisi lain Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menanggapi soal peran penggerobak di tiap RT atau RW. Pihaknya akan memfasilitasi gerobak serta menghadirkan petugas atau transporter, untuk mengangkut sampah dari rumah warga ke Depo.
“Ke depan setiap gerobak itu akan mendapatkan nomor untuk memudahkan penjadwalan pembuangan sampah ke Depo. Untuk petugasnya juga siap kami hadirkan, jadi monggo silakan dimusyawarahkan tiap RT atau RW untuk gotong royong dalam iuran, untuk insentif penggerobak,” tuturnya.



