Jakarta,REDAKSI17.COM – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman lalu Investasi (Kemenko Marves) menjamin habitat sel kendaraan listrik akan tetap jalan. Sekalipun Indonesia belum mempunyai tambang lithium sebagai salah satu materi baku pembuatan sel kendaraan listrik.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi kemudian juga Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan bagaimanapun juga belum mempunyai mineral kritis tersebut, namun perusahaan jika China berencana membangun pabrik lithium pada tempat Indonesia.
Nantinya, akan ada dua pabrik lithium yang tersebut dimaksud terbangun dalam dalam tanah air. Di antaranya yakni lithium hidroksida berkapasitas 50 ribu ton, juga juga lithium karbonat dengan kapasitas 30 ribu ton.
“Gak usah khawatir, China banyak eksplorasi di dalam tempat Afrika Selatan. Kita sudah ke arah sana meskipun gak ada cadangan lithium kendati Badan Geologi mention beberapa kesempatan lithium yang hal tersebut cukup tinggi,” kata Seto dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 dalam area Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta dikutip Jumat (1/3/2024).
Seto optimistis, dengan didorong oleh proyek perluasan nikel yang tersebut digunakan begitu masif, maka dalam 2-3 tahun ke depan sistem ekologi elemen penyimpan daya di tempat dalam Indonesia akan semakin lengkap. “Dalam 2-3 tahun ke depan ada anoda, prekursor, battery pack, refinery lithium ada. Akan semakin lengkap,” kata dia.
Sebelumnya, Seto membeberkan bahwa penanam modal China yang dimaksud yang tengah membangun pabrik lithium pada tempat Indonesia adalah BTR New Material Group Co Ltd. BTR sekarang ini juga tengah membangun prasarana produksi anoda yang miliki kapasitas mencapai 80 ribu ton.
“Ini akan menjadi kunci kita membangun rantai pasok sel EV. Tanpa pabrik elemen penyimpan daya lithium, ini akan menjadi sulit. Pabrik lithium hydroxide saat ini tengah dalam proses konstruksi,” ujarnya dalam acara “Nickel Conference 2023” CNBC Indonesia di area dalam Jakarta, Selasa (25/07/2023).
Lithium hidroksida sendiri mampu diproduksi serta digunakan untuk jenis akumulator NMC (Nikel, Mangan, Kobalt). Sedangkan, lithium karbonat mampu digunakan untuk jenis sel kendaraan listrik LFP (Lithium, Iron, Phosphate).





