Home / Daerah / Berada di pinggir Malioboro, Teras Malioboro Baru Siap Melayani Pengunjung

Berada di pinggir Malioboro, Teras Malioboro Baru Siap Melayani Pengunjung

Yogyakarta (07/01/2025) REDAKSI17.COM – Teras Malioboro (TM) 2, yang terletak di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta telah rampung dibangun dengan konsep apik, Pecinan dan Indisce. Tidak hanya bangunan saja, namun, fasilitas lengkap guna mendukung operasional pedagang pun, sudah siap digunakan.

Ditemui di kawasan TM 2 Ketandan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengungkapkan bahwa fasilitas pendukung seperti toilet, musala, listrik, dan area publik sudah sepenuhnya berfungsi dan dapat digunakan oleh para pedagang dan pengunjung. Bahkan, ruang multifungsi seperti amphitheater telah disiapkan untuk mendukung berbagai aktivitas ekonomi dan budaya.

“Fasilitas ini sudah dirancang seoptimal mungkin. Jika nanti ada kekurangan, kami siap menerima masukan konstruktif dari pedagang,” ujar Siwi pada Selasa (07/01) di Teras Malioboro (TM) 2, Ketandan, Yogyakarta.

Teras Malioboro 2 yang berlokasi di Ketandan mengusung desain dengan tema Pecinan, disesuaikan dengan sejarah Ketandan sebagai kawasan Pecinan di Kota Yogyakarta. Mengingat lokasinya yang strategis di sepanjang sumbu filosofi Yogyakarta, desain ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan sekaligus mendukung kegiatan ekonomi di area tersebut.

Tidak hanya TM 2 Ketandan yang sudah siap, TM 2 Beskalan pun sudah rampung, dan siap digunakan. Berbeda dengan TM 2 Ketandan yang mengusung tema Pecinan, TM 2 Beskalan mengusung tema Indische, sama seperti Teras Malioboro 1, memberikan keberagaman nuansa di kawasan ini.

Siwi menyebut, proses adaptasi para pedagang di lokasi baru juga menjadi fokus utama pemerintah. Diharapkan para pedagang dapat segera menata barang dagangan mereka dan memulai aktivitas. Kebersihan kawasan ini akan menjadi tanggung jawab bersama antara pengelola dan para pedagang.

“Seperti rumah baru, semakin ditempati semakin terasa nyaman. Penyesuaian seperti display dan tata ruang akan diserahkan kepada pedagang,” kata Siwi.

Proses perpindahan pedagang ke Teras Malioboro 2 dimulai pada awal tahun 2025, dengan target penyelesaian pada pertengahan Januari mendatang. Menyambut momentum tersebut sekaligus bertepatan dengan tradisi Selasa Wagen, Selasa (7/1), para pedagang pun melakukan kegiatan seperti “reresik” atau bersih-bersih, serta mengadakan tumpengan sebagai wujud rasa syukur dan kebahagiaan, karena dalam waktu dekat mereka akan segera menempati lokasi baru yang berada di area Ketandan, yang masih berada dalam satu wilayah dengan Jalan Malioboro yang ikonik.

Syukuran ini juga disemarakkan dengan berbagai pertunjukan hiburan, dimulai dengan penampilan seni tradisional Jathilan, yang diikuti dengan pertunjukan Naga Liong dan Barongsai. Pertunjukan Naga Liong dan Barongsai dipilih untuk memberikan nuansa sesuai dengan tema kawasan baru Teras Malioboro 2 yang terletak di Ketandan, yang kental dengan budaya dan arsitektur bergaya Chinese.

Bangunan baru di Ketandan ini memang dirancang dengan nuansa Chinese yang kental. Dilengkapi dengan gerbang berwarna merah yang mencolok serta ornamen-ornamen khas China yang menghiasi jendela-jendela atas bangunan tersebut, menambah keindahan dan keunikan tempat baru ini.

Siwi menekankan bahwa meski ini bukanlah soft launching, tetapi kegiatan yang dilakukan di hari ini mencakup proses penataan dan persiapan oleh pedagang dengan suasana budaya Jawa yang kental. “Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, hari ini banyak pedagang yang melakukan reresik. Tapi ini bukan boyongan atau pemindahan secara keseluruhan, hanya sebagian kecil pedagang yang sudah mulai menata barang dagangannya,” ujarnya.

Terkait dengan pengundian tempat, Siwi mengungkapkan sudah selesai dilakukan, dan kini pedagang tengah menunggu untuk menata barang dagangannya. Proses kontrak dan administrasi juga telah dijalankan dengan transparansi, di mana setiap pedagang yang sudah terdaftar mendapatkan nomor tempat sesuai dengan hasil undian. Diketahui, Teras Malioboro 2 yang berlokasi di Ketandan akan menampung sekitar 605 pedagang. Sedangkan di kawasan Beskalan, terdapat sekitar 436 pedagang lainnya yang akan ditempatkan di lokasi tersebut.

Siti, salah satu pedagang yang bersiap menempati lokasi baru ini, mengatakan akan mulai mencicil barang dagangannya untuk masuk ke tempat baru. Meskipun ia mengaku, untuk peresmian TM 2 belum tahu kapan digelar, namun, ia tidak menyia-nyiakan izin pengelola untuk bisa mencicil masuk.

Ia mengungkapkan bahwa relokasi ini direncanakan selesai pada pertengahan bulan, sehingga pedagang di lokasi lama harus segera mengosongkan tempatnya. Ia melihat gedung baru Teras Malioboro 2 menawarkan fasilitas modern yang cukup memadai bagi para pedagang.

“Kalau dari segi bangunan, memang bagus, estetik, dan sangat cocok buat foto-foto. Untuk penataannya juga sudah cukup oke,” katanya.

Gedung baru ini juga memiliki pintu akses langsung dari Malioboro, yang diharapkan bisa meningkatkan kunjungan pembeli. Untuk ukuran lapak, Siti menjelaskan lapak di Teras Malioboro 2 adalah 100×120 cm. Pedagang juga mendapatkan lemari berukuran 100 x 70 untuk menyimpan dagangannya. Dari luasan tersebut, pedagang masih bisa menyesuaikan tata letak barang dagangan sesuai kebijakan yang akan dievaluasi ke depannya.

Sebagai pedagang yang telah berdagang sejak 2005, Siti memahami bahwa perubahan ini tidak mudah. Usaha yang dirintis bersama suaminya sejak awal kini harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Ia berharap relokasi ini membawa manfaat bagi semua pihak, terutama pedagang yang menggantungkan hidupnya dari kawasan Malioboro.

“Saya sih bersyukur saja, yang penting kita jalanin dulu. Kalau ada kesulitan, kita bicarakan baik-baik dengan pemerintah. Kan, ini semua juga untuk kebaikan kita bersama,” tutup Siti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *