Home / Nasional / Biden Ungkap Fakta Mengerikan di Balik Kepindahan Ibu Kota RI ke IKN

Biden Ungkap Fakta Mengerikan di Balik Kepindahan Ibu Kota RI ke IKN

Biden Ungkap Fakta Mengerikan di area Balik Kepindahan Ibu Kota RI ke IKN

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pemerintah Indonesia sudah dijalani memutuskan untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. Pembangunan pun terus dipermudah agar kota baru yang mana disebut mampu jadi beroperasi secepatnya.

Adapun, rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo memindahkan ke IKN sudah diumumkan sejak 2019 lalu. Salah satu alasannya yakni untuk mengurangi beban Jakarta lalu Jabodetabek.

Jakarta sendiri saat ini sedang mengalami permasalahan ekologis yakni penurunan tinggi permukaan tanah. Beberapa wilayah bahkan terancam tenggelam oleh turunnya permukaan tanah juga naiknya muka air laut.

Hal ini pun sempat disoroti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dalam pidatonya di tempat dalam kantor Direktur Intelijen Nasional AS pada akhir Juli 2021, presiden negara adidaya itu menyebut bahwa Jakarta terancam tenggelam dikarenakan perubahan iklim yang dimaksud dimaksud saat ini sedang menghantui seluruh dunia.

“Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, Anda akan memiliki jutaan orang yang digunakan bermigrasi, memperebutkan tanah yang dimaksud yang subur…,” ujarnya kala itu.

“…Apa yang tersebut dimaksud terjadi dalam Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, merek mungkin harus memindahkan ibu kotanya lantaran merek akan berada dalam bawah air?”

Nyatanya, ucapan Biden ini bukan tanpa alasan. Di tahun 2019, World Economic Forum merilis beberapa kota yang tersebut mungkin tenggelam pada 2100 bila bukan ada perubahan. Jakarta bertengger dalam posisi pertama kota dunia yang dimaksud akan tenggelam, diikuti Lagos, Nigeria, serta Houston, AS.

Di tahun 2021, Badan Antariksa AS NASA mengatakan meningkatnya suhu global juga lapisan es yang dimaksud mana mencair menciptakan banyak kota pada pesisir seperti Jakarta menghadapi resiko banjir serta juga luapan air laut yang digunakan yang disebut semakin besar.

“Masalah banjir itu juga semakin memburuk dalam beberapa dekade akibat adanya pemompaan air tanah yang hal itu menyebabkan tanah tenggelam atau surut,” ujar badan yang mana dimaksud berbasis pada tempat Washington itu.

NASA mencatat bahwa kenaikan laut global yang hal tersebut rata-rata naik sebesar 3,3 mm per tahun kemudian adanya tanda badai hujan makin intens saat atmosfer memanas, NASA mengatakan banjir jadi hal biasa. Sejak tahun 1990-an bahkan banjir besar sudah pernah lama terjadi dalam dalam Jakarta serta musim hujan 2007 membawa kerusakan dengan 70% wilayah terendam.

NASA juga mengunggah gambar landsat yang tersebut digunakan menunjukkan evolusi Jakarta dalam tiga dekade terakhir. Adanya pembabatan hutan serta vegetasi lain dengan permukaan kedap air di tempat tempat daerah pedalaman pada sepanjang sungai Ciliwung kemudian juga Cisadane sudah pernah mengurangi jumlah agregat agregat air yang tersebut dapat diserap.

Ini juga yang tersebut menyebabkan adanya limpahan serta banjir bandang. Populasi wilayah Jakarta lebih lanjut tinggi dari dua kali lipat antara tahun 1990 serta 2020 sudah pernah lama memproduksi lebih besar besar banyak orang yang tersebut digunakan memadati dataran banjir dengan resiko tinggi.

Celakanya lagi, banyak saluran sungai lalu kanal yang digunakan yang disebut menyempit atau tersumbat secara berkala oleh sedimen serta sampah, sehingga sangat rentan terhadap luapan.

Salah satu gambar yang digunakan hal tersebut menunjukkan wilayah pada tahun 1990, lahan buatan lalu pembangunannya baru menyebar ke perairan dangkal Teluk Jakarta. Salah satu analis data menunjukkan orang membangun setidaknya 1.185 hektar lahan bar pada sepanjang pantai.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *