Jakarta,REDAKSI17.COM – Peretas yang tersebut yang mengaku memiliki data penumpang PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta-minta bayaran miliaran rupiah dalam bentuk bitcoin ke pemerintah.
Pelaku serangan ransomware mengkau mempunyai data pribadi karyawan, penumpang, serta data lainnya tanpa menyebutkan total keseluruhan data yang hal itu berhasil dibobol.
Hacker yang digunakan disebut menyatakan akan menunggu selama 15 hari kemudian 23 jam. Jika pada periode hal itu uang tebusan belum diterima, data yang digunakan dimaksud dibobol akan disebarkan ke publik.
Pemerintah diminta memberikan uang tebusan senilai 11,69 btc atau lebih besar tinggi dari Rp 7,7 miliar.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) sudah memberikan respons terkait isu yang mana dimaksud beredar soal serangan ransomware ke KAI.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang dimaksud hal itu bocor seperti yang digunakan dinarasikan.
“Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut,” kata Joni. “Kami juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman , serta juga hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate dalam semua stasiun masih berjalan dengan baik.”
