Jakarta,REDAKSI17.COM – Amerika Serikat (AS) menerbangkan pesawat bomber B-1B dalam tempat atas Semenanjung Korea pada Rabu. Mengutip CNN International Jumat (7/6/2024), ini terjadi dalam misi pelatihan penjatuhan amunisi berpartisipasi pada Korea Selatan (Korsel), pertama dalam tujuh tahun.
B-1B Lancer AS juga dua F-15K Eagles Korsel menjatuhkan JDAM (amunisi serangan langsung gabungan) berpresisi 500 pon kemudian secara bersamaan menyerang beberapa sasaran. Jet yang digunakan mampu mengangkut nuklir hal itu kemudian terbang dengan jet tempur canggih F-35A lalu KF-16 Korsel, serta pesawat tempur lalu tanker AS.
Mengutip pejabat militer AS, ini adalah bagian dari pelatihan militer keduanya. Perlu diketahui intensitas latihan AS kemudian juga Korsel semakin tinggi di dalam area tengah uji coba senjata Korea Utara (Korut) yang mana hal tersebut terus terjadi.
“Pelatihan ini menunjukkan kemampuan luar biasa dari pasukan gabungan kami untuk secara bersamaan menyerang beberapa sasaran dalam lingkungan yang dimaksud penuh persaingan,” tegas Letjen David Iverson, Wakil komandan US Force Korea juga komandan Angkatan Udara Ketujuh, dilansir CNN International.
“B-1B membawa muatan konvensional terbesar sebagai senjata berpemandu lalu juga bukan ada berpemandu dalam inventaris Angkatan Udara AS kemudian dapat dengan cepat mengirimkan senjata presisi serta juga non-presisi dalam total agregat besar untuk melawan musuh mana pun, di dalam tempat mana pun di tempat area dunia, kapan pun” tambah militer AS.
Latihan ini juga diimplementasikan pada area tengah meningkatnya ketegangan dengan negeri Kim Jong Un akibat pengiriman ratusan balon yang yang disebut membawa sampah juga kotoran melintasi perbatasan ke Korsel dalam beberapa hari terakhir. Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, bahkan mengatakan balon hal itu adalah “tindakan responsif” terhadap praktik bertahun-tahun Korsel yang mana digunakan mengirimkan balon berisi selebaran anti-Korea Utara ke arah lain.
“Pelatihan gabungan pada hari Rabu menandai pertama kalinya B-1B melakukan ‘penjatuhan amunisi aktif’ pada Semenanjung Korea sejak 2017 untuk menunjukkan kemampuannya ‘menyerang sasaran yang mana dimaksud dalam secara tepat’,” kata kementerian pertahanan Korsel.
Korut kemudian juga Korsel tak pernah berdamai dalam perang Korea. Konflik kedua negara hingga sekarang ini berstatus gencatan senjata.
Keduanya juga memanas baru-baru ini setelah perjanjian militer yang mana kontroversial antarkeduanya ditangguhkan. Hal ini memungkinkan Korsel mengambil tindakan lebih tinggi lanjut keras terhadap provokasi tetangganya tersebut.