Jakarta,REDAKSI17.COM – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, biaya beras akan sulit kembali ke biaya jual semula atau turun. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi petani yang dimaksud dimaksud mengalami kenaikan.
“Bayangannya adalah tarif beras mungkin akan bertahan tidaklah ada akan sampai serendah seperti yang digunakan diperkirakan semula,” ujarnya dalam tempat gedung Kementerian BUMN Jakarta, Senin (18/3).
Bayu menjelaskan, prospek nilai beras kembali turun ke biaya jual semula sangat kecil. Sebab, ada beberapa orang faktor yang mana digunakan memproduksi biaya gabah mengalami kenaikan, salah satunya biaya tenaga kerja pada tingkat petani.
“Faktor yang dimaksud mana membentuk tarif jual gabah itu paling besar adalah ongkos tenaga kerja, ini kira-kira hampir 50% dari tarif jual pokok produksi gabah,” tuturnya.
Selain ongkos tenaga kerja petani adalah sewa lahan. Pasalnya, lahan pertanian di dalam dalam Indonesia semakin lama semakin mengecil lantaran proyek perumahan, gedung-gedung, lalu infrastruktur.
“Yang kedua adalah sewa lahan, yang mana ketiga adalah pupuk, keempat adalah benih,” katanya
“Saya memperkirakan, ini bukan bilangan resmi, biaya produksi petani sekarang sudah naik, mungkin lebih besar lanjut dari Rp 4.700 per kg,” ungkapnya.
Bayu kembali menegaskan, jika komponen biaya produksi untuk menghasilkan satu kilogram gabah naik, maka diperkirakan akan berdampak pada nilai beras.
“Kalau itu terjadi maka nilai gabahnya itu diperkirakan tidaklah akan turun sampai ke Rp 5.000 lagi, pasti akan bertahan bilangan bulat yang dimaksud mana lebih tinggi besar tinggi,” katanya.
“Kalau tarif gabahnya secara natural perhitungan biaya sudah naik maka tarif jual berasnya juga tiada ada akan mampu serendah sebelum terjadi perubahan-perubahan ini. Jadi berapa perhitungannya, saya tidaklah ada tahu, saya belum tahu berapa besar bilangan bulat resminya. Otoritas yang digunakan dimaksud akan menentukan apakah di area dalam Badan Pangan, atau pada dalam BPS,” pungkas Bayu.
Sebagai catatan, Panel Harga Badan Pangan mencatat, tarif beras hari ini, Senin (18/3/2024) kompak turun. Harga beras premium turun Rp60 ke Rp16.350 per kg juga juga beras medium turun Rp90 ke Rp14.200 per kg.
Sepekan lalu, 11 Maret 2024, nilai jual beras premium tercatat dalam area Rp16.480 per kg serta medium di area tempat Rp14.340 per kg.
Setahun lalu, nilai tukar rata-rata bulanan untuk beras premium adalah Rp13.530 per kg kemudian Rp11.830 per kg untuk beras medium, dalam tempat bulan Maret 2023.
Harga yang tersebut disebut rata-rata nasional dalam tingkat eceran.





