Kulon Progo,REDAKSI17.COM– Dalam rangka mendorong percepatan tanam padi dan mendukung program peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mencapai ketahanan dan kemandirian pangan nasional, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bupati Kulon Progo hari Jumat (24/10/2025) melaksanakan Gerakan Tanam Padi Serentak.
Gerakan Tanam Padi Serentak dilaksanakan di Kelompok Tani Sari Bumi Tani di lahan persawahan Dusun Krinjing, Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Acara ini merupakan wujud nyata komitmen dan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam mengoptimalkan sektor pertanian di daerah untuk mendukung swasembada pangan nasional.
“Ini kan bagian dari upaya kita dalam mewujudkan swasembada pangan ya, menjaga tren agar produksi pangan itu lebih terjaga”, kata Kepala BRMP DIY, Dedy Irwandi.
Dedy juga menyampaikan pada kesempatan ini, BRMP DIY turut menyalurkan bantuan benih padi varietas Inpari 30 sebanyak 1 ton kepada dua Kelompok Tani (Poktan). Selain itu disalurkan pula 12 Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) ke 12 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Kulon Progo.
“Dan benih merupakan salah satu komponen penting dalam rangka untuk menerapkan pertanian yang baik, pertanian yang modern dan ketersediaan benih di lapangan ini sangat penting, artinya bagaimana petani bisa mengakses benih yang bersertifikat, bermutu dan bisa menghasilkan benih yang banyak,”jelas Dedy.
Kegiatan hari ini memang juga sebagai stimulan. Sehingga nanti ke depan BRMP akan ada program terkait dengan seed center
”Ini sudah kami rintis dengan Pak Bupati, dengan Dinas terkait di Kabupaten Kulon Progo, kita akan menumbuhkan kembali penangkar- penangkar (breeder) yang ada di sini,” imbuhnya.
Dalam penanaman padi ini BRMP DIY juga memperkenalkan sekaligus menguji coba langsung Alat Tanam Padi Manual. Alat ini bisa mempersingkat waktu penanaman sehingga lebih efisien dan hemat biaya serta penanaman benih padi dengan alat tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam, jauh lebih singkat dibanding penanaman manual tanpa alat yang bisa seharian.
Sementara Bupati Kulon Progo Agung Setyawan merasa senang dan memberikan apresiasi kepada BRMP atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada petani di Kulon Pogo.
“Suatu daerah atau negara akan goyah kalau hasil pertaniannya tidak mencukupi, maka dengan bantuan ini saya harapkan Kulon Progo bisa menjadi salah satu lumbung padi di DIY bahkan nasional,” kata Agung.
Sejalan dengan Dedy, Agung juga menyatakan Kulon Progo siap berkomitmen untuk mewujudkan seed center.
“Masih saya ingat dulu disini ada 17 penangkar- penangkar benih tapi semua sudah habis karena faktor usia, tidak ada yang meneruskan. Sekarang tugas kita kalau mau Kulon Progo menjadi sentra penyangga pangan di DIY maka kita harus punya kemandirian bibit, kita akan didik lagi breeder- breeder yang ada” jelas Agung.





