Home / Ekobis / Buat Pelaku Pasar! Cermati Sejumlah Sentimen Ini Pekan Depan

Buat Pelaku Pasar! Cermati Sejumlah Sentimen Ini Pekan Depan

Buat Pelaku Pasar! Cermati Sejumlah Sentimen Ini Pekan Depan

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pada pekan depan, konflik pada Timur Tengah masih menjadi perhatian pasar global. Serangan darat juga udara yang hal itu dilancarkan Israel ke jalur Gaza pada Jumat (27/10/2023) malam waktu setempat memperparah kondisi.

Sebelumnya pada Jumat lalu, 120 negara setuju agar Israel lalu Hamas melakukan gencatan senjata kemanusiaan. Sebanyak 14 negara menolak hal tersebut, termasuk Amerika Serikat (AS) juga juga Israel.

Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan ini sebagai fase kedua dari perang tiga minggu yang mana digunakan bertujuan untuk menghancurkan kelompok militan pada Palestina. Penduduk Gaza yang digunakan terkepung hingga pada saat ini tak mampu mengakses komunikasi juga internet hampir total, imbas bombardir tanpa ampun dari pesawat serta tank tempur Israel.

Para panglima militer Israel memberi isyarat bahwa merek bersiap untuk melakukan serangan darat yang dimaksud yang diperluas. Tak hanya sekali sekali seputar konflik Israel-Hamas yang dimaksud masih belum ada tanda-tanda gencatan sejata, pada pekan depan, beberapa data sektor sektor ekonomi penting akan dirilis juga beberapa jadwal penting juga akan digelar.

Pada Senin, berdasarkan kalender perekonomian Trading Economics, belaka beberapa data perekonomian yang digunakan mana akan dirilis yakni data pelanggan ritel Australia periode September 2023, data sentimen sektor ekonomi Uni Eropa periode Oktober 2023, data final indeks keyakinan konsumen (IKK) Uni Eropa periode Oktober 2023.

Pada Selasa, beberapa data dunia usaha akan dirilis, pada mana salah satunya yakni data aktivitas manufaktur China versi resmi (NBS) pada periode Oktober. Data ini cukup penting oleh pelaku pasar untuk menentukan sebagaimana kondisi manufaktur China di area dalam tengah masih lesunya perekonomian China.

umah tempat remaja Palestina yang dimaksud mana hancur akibat serang udara militer Israel dalam Khan Younis, Jalur Gaza, Rabu (25/10/2023). (REUTERS/Mohammed Salem)Foto: umah tempat remaja Palestina yang mana dimaksud hancur akibat serang udara militer Israel pada dalam Khan Younis, Jalur Gaza, Rabu (25/10/2023). (REUTERS/Mohammed Salem)
umah tempat remaja Palestina yang digunakan dimaksud hancur akibat serang udara militer Israel di area tempat Khan Younis, Jalur Gaza, Rabu (25/10/2023). (REUTERS/Mohammed Salem)

Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan manufaktur China akan mengalami peningkatan pada Oktober juga masih berada pada jalur ekspansif yakni naik menjadi 50,5.

Tak semata-mata China, Jepang juga akan menggelar program penting, di dalam dalam mana bank sentral Jepang (Bank of Japan) akan memutuskan kebijakan suku bunga terbarunya. Diprediksi, BoJ akan kembali mempertahankan suku bunga ultra longgarnya dalam area -0,1%. Namun, ada isu bahwa BoJ akan mengakhiri era suku bunga ultra longgarnya.

Beralih ke Eropa pada Selasa pekan depan, data awal pertumbuhan dunia bisnis Uni Eropa pada kuartal III-2023 juga akan dirilis. Beriringan dengan data pertumbuhan ekonomi, Uni Eropa juga akan merilis data awal inflasi periode Oktober 2023.

Selanjutnya pada Rabu pekan depan, pada area dalam negeri, data inflasi periode Oktober akan dirilis. Inflasi RI diperkirakan naik menjadi 2,6% (year-on-year/yoy) serta juga naik menjadi 0,27% (month-to-month/mtm) pada Oktober.

Beralih ke luar negeri, pada Rabu pekan depan, data aktivitas manufaktur China versi Caixin juga akan dirilis. Sejalan dengan versi NBS, manufaktur China pada Oktober diperkirakan makin membaik yakni naik 50,8 kemudian masih berada pada tempat jalur ekspansif.

Di AS, pada Rabu pekan depan, data aktivitas manufaktur periode Oktober 2023 versi ISM juga akan dirilis. Selain itu, data tenaga kerja yakni JOLTs Job Openings juga akan dirilis.

Kedua data hal hal tersebut akan dipantau ketat oleh pelaku pasar juga juga tentunya bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menjadi pertimbangan arah kebijakan suku bunga acuan selanjutnya.

Puncaknya yakni pada Kamis pekan depan, The Fed akan mengumumkan keputusan suku bunga terbarunya. The Fed diperkirakan akan kembali menahan suku bunga acuannya di tempat tempat level 5,5%.

Menurut perangkat Fedwatch, pasar meyakini 99,9%, The Fed akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada Kamis dini hari pekan depan.

Tak cuma The Fed, bank sentral Inggris (Bank of England) juga akan mengumumkan keputusan suku bunga terbarunya. BoE diperkirakan juga akan menahan suku bunga acuannya pada level 5,25%.

Terakhir dalam Jumat pekan depan, menjadi hari di tempat dalam mana data aktivitas manufaktur akan dirilis. Adapun negara-negara yang digunakan yang akan merilis data aktivitas manufaktur pada pekan depan yakni Australia kemudian AS (versi S&P Global).

Sementara pada AS, data penggajian non-pertanian (non-farming payroll/NFP) dan juga juga tingkat pengangguran periode Oktober juga akan dirilis. Data ini juga akan dipantau oleh pelaku pasar juga The Fed, meskipun rilis data ini terjadi setelah pengumuman kebijakan suku bunga terbaru The Fed.

Adapun di area area Indonesia, sentimen dari pemilihan umum 2024 atau Pilpres 2024 juga akan masih berlanjut. Meski masa kampanye bagi para calon presiden (capres) lalu calon duta presiden (cawapres) baru akan dimulai pada pertengahan November, tetapi pada masa sekarang sudah mulai banyak isu terkait visi kemudian misi capres-cawapres 2024.

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *