Jakarta,REDAKSI17.COM – Duo Hartono masih menduduki urutan ketiga orang terkaya dalam tempat Indonesia. Dalam Forbes Real Time Billionaires per Senin (29/1/2024), Robert Budi Hartono tercatat pada urutan ketiga orang terkaya pada Indonesia dengan total kekayaan US$25,5 miliar atau setara dengan Rp403,03 triliun (Rp15.805/US$1). Dan dalam urutan keempat diisi oleh Michael Hartono dengan total kekayaan US$24,4 miliar atau setara dengan Rp385,64 triliun.
Banyak orang mengira sumber kekayaan terbesar duo Hartono berasal dari usaha rokok kretek yang digunakan merekan itu miliki saja. Robert juga Michael Hartono merupakan anak dari pendiri perusahaan rokok kretek Djarum, Oei Wie Gwan.
Grup Djarum melebarkan sayap mulai tahun 1972 dengan melakukan ekspor serta melakukan produksi menggunakan mesin pada 1981 hingga menjadi perusahaan rokok terbesar di tempat area Tanah Air. Beberapa produk-produk Djarum yang digunakan digunakan dikenal warga yakni Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super, hingga Djarum Black.
Pada faktanya, sumber kekayaan duo Hartono selain dari Djarum, juga mengalir dari investasi. Duo Hartono menjadi pemegang saham pengendali di area dalam PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dibawah naungan PT Dwimuria Investama Andalan dengan kepemilikan 54,94% saham BBCA hingga laporan keuangan kuartal IV 2023.
Dwimuria dimiliki oleh Robert Budi Hartono sebanyak 51% saham, lalu 49% saham dipegang oleh Michael Bambang Hartono.
Aliran kekayaan duo Hartono juga berasal dari penyelenggaraan kegiatan ekonomi pada emiten sektor telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR). Melalui PT Sapta Adhikari Investama yang tersebut mana dimiliki oleh keluarga Hartono, mereka itu itu mempunyai kepemilikan saham TOWR sebesar 54,42% kemudian menjadi pengendali utama.
Selain itu PT Dwimuria Investama Andalan yang dimaksud dimaksud dimiliki oleh keluarga Hartono juga miliki porsi sebesar 5% dalam dalam saham TOWR hingga laporan keuangan kuartal III 2023.
Kontribusi kekayaan duo Hartono dari penyertaan modal juga berasal dari kepemilikan terbesar di dalam dalam saham PT Global Digitan Niaga Tbk (BELI). Melalui PT Global Investama Andalan (GIA), keluarga hartono memiliki kepemilikan saham BELI sebesar 82,11% hingga laporan keuangan kuartal III 2023.
Instrumen perkembangan sektor ekonomi merupakan penopang sumber kekayaan duo Hartono. Hal ini yang mana mana menjadi pendorong bagi milenial serta Gen Z untuk terus meningkatkan nilai penyelenggaraan sektor ekonomi merek sebab hal hal itu selain dapat menjaga aset dia itu dari inflasi, juga dapat mengupayakan bertambahnya nilai suatu kekayaan.
Catatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, total pemodal pasar modal Indonesia tembus 12,16 jt orang pada 2023. Angka ini naik 18% atau 1,85 jt orang dari 2022 yang digunakan mana sebesar 10,31 jt investor.
BEI juga menyebut capaian 2023 meningkat 11 kali sejak 2017. Adapun pemodal bergerak tahunannya mencapai 1,43 jt orang pada 2023.
Selama lima tahun terakhir, jumlah keseluruhan total pemodal pasar modal Indonesia memang mengalami tren kenaikan. BEI mengungkapkan, peningkatan jumlah keseluruhan keseluruhan pemodal ini merupakan hasil upaya yang digunakan mana dijalani melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi kepada masyarakat.
CNBC Indonesia Research