Jakarta,REDAKSI17.COM – Sebuah postingan foto permukaan Bulan yang dimaksud yang disebut diambil NASA tersebar luas beberapa waktu yang mana digunakan lalu. Foto yang digunakan telah lama dijalankan dibagikan ribuan kali dalam media sosial. Dalam narasinya, diklaim bahwa foto yang tersebut digunakan beredar membuktikan Bulan sebelumnya pernah terbelah menjadi dua.
Kolase empat foto itu telah lama dikerjakan dibagikan lebih tinggi banyak dari 260 kali sejak diunggah dalam tempat halaman Islami Facebook pada 5 Agustus 2019.
Foto hal itu diberi judul “Keajaiban Nabi Muhammad SAW ‘Terbelahnya Bulan'”.
Salah satu gambar dalam kolase menunjukkan permukaan Bulan, dengan panah menunjuk ke retakan yang dimaksud yang disebut terlihat di dalam dalam Bulan.
Dalam teks yang tersebut itu menempel pada foto bertuliskan “Ini adalah lokasi pembelahan yang tersebut dimaksud memanjang sepanjang bulan.”
|
Judul postingan hal itu berbunyi: “Al-Qur’an mengatakan…Saatnya sudah pernah dekat, kemudian bulan telah terjadi terjadi terbelah [menjadi dua]….”
“Keajaiban ini juga dibuktikan oleh NASA..{ Quran & sains }”.
Sementara pada foto kedua dalam kolase menunjukkan astronot Amerika Neil Armstrong, Michael Collins serta Edwin “Buzz” Aldrin Jr. dari Apollo 11, misi bulan pertama yang mana mendaratkan manusia di area dalam Bulan pada Juli 1969.
Pada foto ketiga menunjukkan penampakan dua setengah Bulan, juga juga gambar terakhir menunjukkan bulan purnama.
Menyoal terbelahnya Bulan, dalam Islam, Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu nabi yang mana mana dikaruniai mukjizat dari Allah SWT. Salah satu mukjizat yang tersebut mana dikaruniakan kepadanya adalah membelah bulan menjadi dua.
Mengutip GulfTimes, Imam Al-Bukhari serta Imam Muslim keduanya meriwayatkan bahwa Abu Jahal, Al-Walid bin Al-Mugheerah, Al-‘Aas bin Waa’il kemudian sebagian besar orang musyrik dari kalangan Quraisy pergi ke mendatangi Nabi Muhammad SAW.
Lalu dia berkata “Wahai Muhammad! Jika kamu benar dengan perkataanmu, maka belahlah bulan untuk kami menjadi dua bagian.”
Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah SWT untuk membelah bulan lalu Allah SWT mengabulkan doanya. Bulan terbelah juga juga manusia melihatnya, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan dia menyaksikannya, namun dia kafir.
Namun menurut AFP Fast Check, klaim foto yang tersebut yang beredar sudah diipastikan salah.
Berdasarkan penelusuran AFP, foto yang dimaksud menunjukkan Rima Ariadaeus, yang mana menurut para ahli merupakan sistem patahan serupa dengan yang dimaksud ada dalam area Bumi.
Fakta Gambar Bulan Terbelah
NASA juga membantah klaim tersebut, dengan mengatakan tiada ada bukti ilmiah bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian atau lebih.
Postingan yang tersebut hal itu masih diunggah ulang hingga April 2022 itu mengklaim bahwa foto “garis retakan Bulan” diambil dari Apollo 10 lalu Apollo 11.
Gambar hal itu juga beredar bersamaan dengan klaim serupa dalam bahasa Indonesia, seperti dalam postingan Facebook kemudian juga di tempat area video YouTube yang dimaksud hal itu sudah pernah ditonton lebih besar banyak dari 5,4 jt kali.
Tapi lagi-lagi klaim itu dinyatakan salah.
AFP melakukan pencarian gambar terbalik menelusuri sumber foto hal itu ke situs badan antaraiksa AS ,di mana gambar itu sudah dilaksanakan diunggah pada tahun 2002.
NASA mengatakan foto yang digunakan itu beredar diambil oleh kru Apollo 10 pada Mei 1969, menunjukkan Rima Ariadaeus, sebuah parit panjang atau parit bulan.
Sebagaimana dijelaskan oleh NASA, parit panjang seperti Rima Ariadaeus, diyakini merupakan patahan yang tersebut mana terbentuk akibat aktivitas tektonik.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa sungai linier mungkin terbentuk setelah peristiwa tumbukan besar, sementara yang dimaksud yang lain percaya bahwa sungai hal itu adalah terbentuk sebagai manifestasi permukaan sistem tanggul yang digunakan digunakan dalam ketika bulan masih bergerak secara vulkanik.
Para ahli setuju bahwa Rima Ariadaeus, yang digunakan dimaksud panjangnya sekitar 300 km adalah sistem patahan yang dimaksud dimaksud mirip dengan yang dimaksud ada dalam Bumi.