Jakarta,REDAKSI17.COM – Perusahaan milik Bakrie Grup PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar US$ 14 jt hingga US$ 18 jt atau Rp 217,01 miliar hingga Rp 279,02 miliar pada 2024.
Direktur BUMI Andrew Beckham mengatakan, dana capex hal itu akan digunakan untuk pergantian. “Dan biasanya belanja modal antara 50 sen hingga US$1 per ton batu bara. Jadi belanja modal sekitar US$ 14 jt hingga US$ 18 jt di dalam tempat tahun depan seharusnya cukup,” ujarnya pada gedung Bakrie Tower Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Menurutnya, BUMI masih memiliki cadangan batu bara kemudian kapasitas yang yang disebut cukup baik dalam PT Kaltim Prima Coal (KPC) lalu juga PT Arutmin Indonesia.
Dalam kesempatan yang dimaksud sama, Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan volume produksi batu bara tahun 2024 mencapai 80 jt ton. Meskipun demikian, hingga saat ini BUMI belum melakukan finalisasi untuk target kinerja pada tahun depan.
“Cukup masuk akal jika berekspektasi volume produksi batu bara BUMI akan mencapai 80 jt ton,” ungkapnya.
Selain itu, perseroan juga memandang bahwa nilai tukar batu bara masih dapat mengalami peningkatan tipis sampai akhir 2023, seiring situasi ketidakpastian geopolitik dunia kemudian musim dingin yang digunakan akan membawa permintaan terhadap batu bara.
Adapun hingga akhir September 2023, BUMI mencatat total produksi sebesar 56,2 jt ton. Angka hal hal tersebut meningkat jika dibandingkan periode yang digunakan digunakan sejenis tahun lalu yang mana sebanyak 53,7 jt ton. Peningkatan produksi ini akibat kondisi cuaca yang tersebut yang disebut mendukung.
